Lewat Musda MUI Kalbar ke IX, Gubernur Sutarmidji Tekankan Ulama Untuk Berlaku Adil

KalbarOnline, Mempawah – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Barat ke IX tahun 2023, di Aula Rumah Adat Melayu Kabupaten Mempawah, Sabtu (11/02/2023).

Dalam sambutannya Gubernur Sutarmidji mengajak para ulama untuk tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist dalam menjalankan organisasi keumatan. Dirinya menilai, ke depan akan sangat banyak tantangan dalam menjalankan roda organisasi ini.

Tak hanya itu, pria kelahiran Pontianak ini berharap organisasi ini mampu menjadi penyejuk di tengah-tengah masyarakat Kalbar yang multi etnis.

“Saya berharap para ulama yang tergabung dalam MUI maupun tidak, harus betul-betul memperhatikan perkembangan dan tantangan umat. Karena jika salah melangkah dampaknya akan sangat besar,” katanya.

“Sebagai pemimpin, saya kita harus berlaku adil kepada seluruh masyarakat sekalipun berbeda suku, etnis dan agama,” tambahnya.

Selaku tuan rumah penyelenggaraan Musda IX MUI Kalbar, Bupati Mempawah Erlina mengaku sangat bersyukur Kabupaten Mempawah dipercayai sebagai lokasi penyelenggaraan Musda IX MUI Kalbar.

Baca Juga :  Sutarmidji Harap Kafilah Pontianak Tunjukkan Prestasi Terbaik

“Tentu Pemerintah Kabupaten mempawah sangat berbangga dengan kehadiran para ulama-ulama khususnya Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia,” katanya.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Mempawah kami ucapkan selamat datang dan bersyukur dengan dilaksanakannya Musda ke IX MUI se Kalimantan Barat. Dengan agenda yang sangat baik ini diharapkan kabupaten Mempawah dapat menjadi daerah yang Baldatun Toyyibatun Gofur,” sampai Erlina.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji memberikan sambutan dalam Musda MUI Kalbar ke IX tahun 2023, di Aula Rumah Adat Melayu Kabupaten Mempawah, Sabtu (11/02/2023). (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com) Sementara itu, dalam laporannya, Ketua MUI Kalbar, Basri Har menyampaikan, bahwa Musda Dewan Pimpinan ke IX MUI Kalbar merupakan kegiatan strategis, karena menyangkut hal-hal kemaslahatan umat yang harus diselesaikan. Salah satunya yaitu mengevaluasi atas apa yang telah kita lakukan selama masa khidmat MUI Kalbar dari tahun 2018 – 203 terkait memberikan pelayanan kepada umat.

“Mudah-mudahan dalam musda ini dapat melanjutkan  program-program yang belum dapat dilaksanakan bisa kita lanjutkan pada masa-masa khidmat yang akan datang,” ujarnya.

Disamping itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud menyampaikan, bahwa MUI dana masyarakat wajib bersyukur dengan kehadiran organisasi-organisasi yang ada di Indonesia. Sebelum berdirinya Republik Indonesia, organisasi-organisasi ini telah menata diri untuk merebut kemerdekaan.

Baca Juga :  Tanggapi Kasus Perceraian di Pontianak, Ini Penjelasan Sutarmidji

Jadi, lanjutnya, ada organisasi dahulu baru ada negara, dan sampai hari ini, data yang yang tersimpan di MUI ada 77 organisasi yang masih eksis di Indonesia.

“Dan Alhamdulillah, saya didaulat salah satu pendiri Global Peace atau organisasi Perdamaian Dunia. Dan dari situ saya berkesempatan untuk dapat berkunjung di hampir seluruh negara-negara yang berkonflik. Sehingga, negara berkonflik tersebut hampir bisa dikatakan tidak memiliki organisasi seperti di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” terang Marsudi.

“Jadi, perlu langkah-langkah strategis dari MUI untuk menata tatanan organisasi Islam, khususnya agar tidak terjadi perpecahan dalam ber-umat dan beragama,” tambahnya.

Dalam musyawarah daerah tersebut juga turut dihadiri langsung jajaran Forkopimda Kabupaten Mempawah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kalbar, Muhajirin serta seluruh Dewan Pimpinan dan Pengurus MUI se-Kalimantan Barat. (Jau)

Comment