MPW Pemuda Pancasila Kalbar Gelar Raker, Ini Fokus Pembahasannya

KalbarOnline, Pontianak – Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kalimantan Barat menggelar rapat kerja (raker) rutin yang berlangsung di Sekretariat MPW PP Kalbar, Sabtu (1/12/2018).

Rapat yang dipimpin Ketua MPW Pemuda Pancasila Kalbar, Firman Muntaco ini dihadiri seluruh Majelis Pimpinan Cabang (MPC) se-Kalimantan Barat.

Turut hadir pula puluhan kader dan anggota Pemuda Pancasila serta para pimpinan dan fungsionaris MPW PP Kalimantan Barat.

Wakil Ketua II MPW Pemuda Pancasila Kalbar, Uti Zulkifli mengatakan fokus pembahasan pada rapat kerja rutin yang berlangsung ialah persiapan menyambut HUT PP ke-59. Ia menambahkan puncak pelaksanaan akan berlangsung pada Februari 2019 mendatang.

Baca Juga :  Rumah Ibadahnya Direnovasi Jadi Rumah Tinggal, Ini Reaksi Jemaat Ahmadiyah Sintang

“Raker kali ini kami membahas tentang persiapan menyambut HUT Ke-59. Kemungkinan puncak acaranya berlangsung pada Februari 2019 mendatang. Alhamdulillah tadi seluruh MPC hadir raker,” ujarnya di Sekretariat MPW PP Kalbar, Jalan Gajahmada Pontianak, Sabtu (1/12/2018).

Pemuda Pancasila, lanjut Uti, berencana menggelar tiga agenda pada puncak HUT. Ketiga agenda yang direncanakan ialah kaderisasi, bakti sosial dan apel akbar.

“Itu nanti ada tiga agenda. Yang pertama kaderisasi. Kedua itu bakti sosial. Ketiga apel akbar komando inti PP,” tuturnya.

Baca Juga :  Sutarmidji Sebut Pelayanan Publik yang Baik Kunci Jadikan Daerah Maju dan Bersaing

Selain membahas persiapan menyambut hari lahir PP, rapat kerja dikatakan Uti juga membahas hal-hal lain yang berkaitan dengan organisasi. Pada kesempatan tersebut, Uti juga mengklarifikasi sejumlah tuduhan yang ditujukan kepada organisasinya.

Secara tegas dirinya menyatakan bahwa Pemuda Pancasila tidak pernah melarang kegiatan kebudayaan. Sikap Pemuda Pancasila, ditegaskan Uti malah sebaliknya, sangat mendukung segala bentuk kegiatan kebudayaan selagi tidak diboncengi kepentingan politik.

“Kegiatan-kegiatan budaya yang ada pada saat ini jangan dibawa ke ranah politik. Kita mendukung kalau itu murni kegiatan budaya. Harus dipisahkan antara kegiatan budaya dan politik,” tandasnya. (Fai)

Comment