Kalbar Mampu Jadi Role Model Gelaran Rakornas Pemasaran Pariwisata Nasional

KalbarOnline, Pontianak – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemasaran Pariwisata secara resmi terlaksana di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Kamis (22/02/2023). Seluruh kepala dinas pariwisata beserta team of operator leader dari seluruh daerah hadir di Provinsi Kalbar sebagai tuan rumah bagi event akbar tersebut.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) lewat Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar pun mengemas rakornas tersebut dengan sangat serius. Sejumlah event-event pariwisata akbar sengaja dihadirkan Disporapar Kalbar untuk mengenalkan provinsi ini secara luas.

Provinsi Kalbar bahkan dianggap mampu menjadi role model bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam menyelenggarakan rakornas pemasaran pariwisata. Para tamu dari seluruh wilayah Indonesia pun diajak untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata di Kalbar.

Rakornas hari pertama diisi dengan seminar yang dihadiri para kepala dinas pariwisata seluruh Indonesia dan memaparkan agenda serta rencana strategis selama 2024. Mulai dari calendar of events, berbagai aktivitas promosi, hingga pemasaran desa wisata unggulan yang dimiliki oleh setiap provinsi.

Para kepala dinas pariwisata juga memaparkan kolaborasi maupun kerja sama terpadu yang dapat diusulkan untuk dilakukan baik bersama deputi bidang pemasaran kemenparekraf/baparekraf maupun bersama dengan dinas pariwisata dari provinsi-provinsi lainnya atau mitra stakeholders terkait lainnya.

Selain tingkat provinsi, beberapa kepala dinas pariwisata kabupaten/kota juga akan turut hadir memeriahkan Rakornas Pemasaran Parekraf di hari pertama. Pada hari yang sama, secara paralel juga digelar kegiatan table top di Pontianak Convention Center (PCC).

Baca Juga :  Menteri PANRB Janji Tuntaskan Honorer K2 Jadi PPPK Tahun Ini

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI, Dwi Marhen Yono mengungkapkan, rakornas pemasaran pariwisata di Provinsi Kalbar tersebut merupakan kali pertamanya digelar. Agenda itu menjadi sangat strategis untuk menyamakan persepsi dalam mengelola dan memasarkan pariwisata dari tiap daerah yang majemuk.

“Hari ini kita laksanakan Rakornas pemasaran pariwisata, ini pertama di Indonesia. Hal ini penting, karena banyak strategi pariwisata antara daerah satu dengan daerah lainnya, semua ini harus terintegrasi,” kata Dwi Marhen Yono.

Dirinya menyebutkan rakornas tersebut juga menjadi momentum untuk memperbaharui strategi dalam memasarkan pariwisata. Berdasarkan riset dan perhitungan yang nyata dari perkembangan pariwisata di Indonesia, sehingga beragam upaya yang dilakukan mendapatkan hasil maksimal.

“Kita menyamakan persepsi agar persoalan kepariwisataan di Indonesia, linier, ini penting strategi kita harus kita update. Agar sama persepsinya dan tepat sasaran,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson menaruh harapan besar pada perkembangan dunia pariwisata Provinsi Kalbar. Apalagi menurutnya Provinsi Kalbar yang sangat luas memerlukan energi yang besar agar bisa tumbuh dan berkembang menjadi provinsi yang maju. 

“Kita bisa melakukan lompatan-lompatan dengan memajukan berbagai sektor, salah satunya sektor pariwisata,” katanya.

Baca Juga :  Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan, Sahabat Thalassemia Kalbar Berbagi di Panti Asuhan Tunanetra Ar-Rahmah

Harisson mengungkapkan, potensi pariwisata di Provinsi Kalbar sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, mulai dari wisata, budaya hingga kulinernya yang memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. Namun tidak dipungkiri, kondisi infrastruktur untuk menempuh daerah atau destinasi-destinasi wisata yang ada saat ini masih cukup sulit dan akses terbatas.

“Kami berharap dengan adanya pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Kalbar, memiliki dampak yang positif bagi kami yang menyebabkan percepatan pembangunan pula di Kalbar,” jelasnya.

Harisson menyebutkan, pergerakan orang di Kalbar saat ini cukup tinggi, misalnya saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Pada momentum tersebut di Kota Singkawang banyak mendatangkan wisatawan, yang berdampak pada tingginya penggunaan hotel dan pesawat terbang.

Dikatakannya hal ini menjadi tantangan bagi Provinsi Kalbar dengan percepatan infrastruktur dalam mendukung pariwisata. Dirinya sangat optimis jika ke depan IKN segera terwujud, maka akan berdampak pada percepatan pembangunan Kalbar.

Dalam kesempatan itu, Harisson juga mengapresiasi perhatian dari pemerintah pusat yang membuka ruang diskusi dalam strategi pemasaran nasional yang diselenggarakan di Kalbar.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pak Direktur (Dwi Marhen Yono) dan semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk bersama-sama memikirkan kemajuan pariwisata di Indonesia,” tutupnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment