Harisson Bedah Rumah Qori Ramadan, Balita Tanpa Tempurung Kepala di Mempawah

KalbarOnline, Pontianak – Pj Gubernur Kalbar, Harisson dan Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari kembali mengunjungi kediaman Qori Ramadan, balita tanpa tempurung kepala yang tinggal di Desa Sungai Rasau, Kabupaten Mempawah, Minggu (28/01/2024).

Kali ini, Harisson datang memberikan hadiah berupa “bedah rumah” kepada keluarga Qori. Sebelum dipercantik, rumah Qori dibongkar terlebih dahulu sebagian, dan secara simbolis, kegiatan pembongkaran itu dilakukan oleh Harisson dan Windy.

Bedah rumah kediaman Qori ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan pertama Pj Gubernur Kalbar dan Pj Ketua TP PKK sebelumnya ke kediaman Qori. Untuk melakukan bedah rumah itu, Pemprov Kalbar memberikan bantuan senilai Rp 20 juta.

Bantuan itu diberikan dalam rangkaian momentum HUT ke 67 Pemprov Kalbar, dan di mana besok (29/01/2024) akan dilakukan penandatangan MoU antara TP PKK Provinsi Kalbar dengan Dinas Perkim Provinsi Kalbar untuk program bedah rumah selanjutnya.

Harisson menjelaskan, secara materi, keluarga Qori tergolong kurang mampu dan harus dibantu. Kondisi ayah dari Qori sendiri hanya bekerja sebagai tukang, dengan penghasilan rendah.

“Kebetulan, bapaknya (Qori Ramadan) berpenghasilan rendah dengan bekerja sebagai tukang. Jadi bapaknya kadang kerja, kadang tidak. Untuk itu kita berikan bantuan bedah rumah ini, supaya nanti keluarga ini lebih mampu untuk merawat anaknya,” ujar Harisson.

Baca Juga :  Lestarikan Tradisi Tionghoa, MABT Melawi Akan Gelar Festival Barongsai

“Kebetulan bapaknya ini kan memang tukang, jadi akan menukang sendiri untuk bangun rumah ini kembali,” tambahnya.

Sementara untuk Qori yang saat ini berusia dua tahun tujuh bulan, baru akan dilakukan operasi setelah usianya menginjak delapan tahun. Qori saat ini mengalami anensefali atau terlahir tanpa beberapa bagian otak dan tulang tengkorak.

“Anensefali atau dikenal tidak terbentuk tempurung kepala sehingga otaknya agak keluar dan ini baru bisa dioperasi kalau dia sudah berumur delapan tahun. Nanti kami akan ikuti perkembangannya,” ungkap Harisson.

Qori sebelumnya sempat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, selama sekitar satu tahun empat bulan. Selanjutnya, Qori akan menunggu usia delapan tahun untuk menjalani operasi secara utuh.

Selama menjalani pengobatan, Qori didampingi kedua orang tuanya Mulyadi dan Sarkiyah.

“Jadi Qori ini diminta menunggu hingga usia delapan tahun. Setelah usia delapan tahun, Qori sudah lebih siap untuk menjalani operasi secara utuh,” ujar Harisson. 

Baca Juga :  Midji Kembali Ingatkan Kepala Daerah Tetap Maksimal Tangani Covid-19

Kedua orang tua Qori Ramadan yakni Mulyadi dan Sarkiyah mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur Kalbar yang telah datang kedua kalinya bersama istri ke sini.

“Saya ucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada Pak Gubernur dan istri yang telah memberikan hadiah bedah rumah ini,” ujar Ayah dari Qori.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perkim Kalbar, Yosafat Triadhi Andjioe menyampaikan, total bantuan yang diberikan sebesar Rp 20 juta merupakan bantuan APBD Provinsi Kalbar.

Dengan pembagiannya Rp 17 juta untuk pembelian material, dan Rp 3 juta untuk upah tukang.

“Tapi upang tukang itu dialihkan ke material saja, biar lebih maksimal dari mereka, karena biasanya ini hanya untuk rehab, tapi kali ini bangun baru biar lebih maksimal,” ujarnya.

“Orang tua dari Qori yang akan menukang sendiri rumah ini nantinya, karena memang beliau bisa menukang,” pungkasnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment