Tepian Sungai Kapuas Putussibau Akan Dibangun Waterfront 

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menerima kunjungan dari Direktorat Jenderal Kementerian PUPR, Kasubdit Pengembangan Kawasan Permukiman Wilayah I Kementerian PUPR dan Perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalbar dalam rangka penyampaian desain Waterfront Putussibau, di Rumah Jabatan Dinas Bupati Kapuas Hulu, Senin (17/10/2022) pagi.

Sebelum pertemuan tersebut dilaksanakan, pada hari Minggu (16/10/2022), Tim Direktorat Jenderal Kementerian PUPR bersama BAPPEDA Kapuas Hulu, meninjau lokasi rencana pembangunan waterfront, untuk memberikan masukan terkait kondisi eksisting pembangunan serta permasalahan-permasalahan pembangunan di kawasan tersebut.

Baca Juga :  PJ Gubernur Kalbar Kukuhkan Ayah dan Bunda GenRe Kapuas Hulu, Bupati Sis: Kami Siap Jadi Motivator Untuk Meningkatkan Kualitas SDM

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menuturkan, bahwa pada tahun 2022 ini tahapan pembangunan waterfront sudah masuk dalam perencanaan, dan kehadiran tim kementerian untuk melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten.

“Hari ini tim dari Direktorat Jenderal Kementerian PUPR meminta masukan dari kita dan nantinya pemerintah kabupaten akan menindaklanjuti dalam beberapa hari ke depan untuk diadakan pembahasan rencana pembangunan yang telah disusun oleh Tim PUPR, setelah dibahas, baru nanti dilaporkan kembali ke Kementerian PUPR,” tutur Fransiskus.

Pada kesempatan yang sama, orang nomor satu di Kapuas Hulu ini menyampaikan, bahwa dari desain yang diusulkan oleh Tim Dirjen Kementerian PUPR, terdapat beberapa desain yang ditambahkan dan dihilangkan.

Baca Juga :  Tinjau Kantor BKPSDM Kapuas Hulu Pasca Kebakaran, Fransiskus Diaan: Jangan Ada Persepsi Macam-macam

“Kira-kira beginilah penataan kawasan Putussibau nanti, ada pedestrian, tangga tribun, plaza, area parkir, tugu, gazebo, penataan taman alun, pujasera, tata lansekap/vegetasi,” terang Fransiskus.

Ia melanjutkan, dalam pembangunan waterfront tersebut, pemerintah daerah juga telah melakukan penataan dengan pendekatan third place. “Yaitu sebagai wadah aktivitas kreatif, konservasi dan fasilitas tanggap darurat banjir,” pungkansya. (Ishaq)

Comment