Wabup Sujiwo Gelar Buka Bersama, Kabupaten Relegius Menjadi Atensi

KalbarOnline, Kubu Raya – Tepatdi hari 21 Ramadhan 1440 Hijiriah, kediaman Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo, Komplek Mediteranian, Sungai Raya Dalam dipadati ratusan santri serta para alim ulama dalam rangka momentum buka puasa bersama, Minggu (26/5/2019).

Wabup Sujiwo mengatakan bahwa acara yang digelarnya itu merupakan bentuk silaturahmi untuk mempererat tali persatuan dan kesatuan antara masyarakat dengan Pemerintah.

“Saya selalu sampaikan persatuan dan kesatuan itu, merupakan aset utama bangsa ini. Modal utamanya itu dulu, sehebat apapun program yang ingin direalisasikan sedangkan keadaan masyarakat masih terkotak-kotak, saya nyakin akan susah untuk berkembang,” ujarnya.

Baca Juga :  Atlet Kubu Raya Juara Dunia Hapkido 2018 Banjir Ucapan Selamat

Dirinya menuturkan maka dengan adanya acara buka puasa bersama tali silahturahmi dapat terjalin dengan sebaik mungin.

“Tadi juga sudah saya sampaikan pasca Pilpers, pasca Pemilu legislative kita tidak bisa pungkiri ada sekat-sekat antara masyarakat. Dan hal tersebut sangat lumrah dalam demokratisisasi dan proses itu harus kita lalui. Dengan diselenggarakannya pesta demokrasi lima tahun sekali tidak bisa kita jadikan momok, apabila prosesi demokrasinya sudah selesai dengan segala perbedaan. Untuk segera dapat menyatu kembali,” harapnya.

Orang nomor dua di Kubu Raya ini menegaskan diera kepemimpinannya dengan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendarawan akan membentuk Kabupaten Kubu Raya menjadi kabupaten zikir dan shalawat, hal tersebut merupakan aspirasi masyarakat Kubu Raya.

Baca Juga :  Bupati Muda Resmikan Jembatan Gantung Pancaroba: Hubungkan Dua Dusun yang Terisolir

“Insya Allah saya akan mencari momen yang paling tepat untuk mendiskusikan ke para Ulama, Kyai dan para Habib. Namun menjadikan daerah zikir dan shalawat ini, tetap dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya.

Dijelaskannya walaupun daerah zikir dan shalawat menjadi aspirasi masyarakat dengan melihat keadaan sebelumnya kumandang zikir dan shalawat sudah sering menjadi agenda di tempat-tempat tertentu khususnya di daerah Kubu Raya.

“Ini sesuai dengan salah satu visi-misi mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang relegius. Di sinilah korelasinya, maka itu saya bertekad untuk memenuhi keinginan masyarakat Kabupaten Kubu Raya, tetapi dengan catatan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, persatuan dan kesatuan serta perbedaan untuk kesatuan,” tandasnya. (ian)

Comment