KPPAD Kalbar Klarifikasi Terkait Kabar Dua Anak Perempuan Diculik

KalbarOnline, Pontianak – Pada Sabtu 24 Juni 2023 kemarin, heboh di media sosial terkait dugaan penculikan dua anak perempuan di Jalan Purnama, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Berdasarkan informasi yang beredar, kedua anak tersebut keluar rumah dengan membawa Kartu Keluarga. Dan di saat yang bersamaan dengan mereka keluar, terdapat satu mobil berwarna hitam yang melintas.

Terkait kasus itu pun, Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak mengklarifikasi bahwa kedua anak itu bukan diculik, tapi diselamatkan.

Eka mengatakan, bahwa mobil hitam yang disebut mobil penculik itu adalah mobil KPPAD Kalbar.

“Kami pastikan itu mobil kami saat menyelamatkan mereka. Sampai kami amankan, anak ini masih ketakutan, untuk minta diselamatkan, dilindungi,” ungkap Eka, Senin (26/06/2023).

Eka menyampaikan bahwa kedua anak ini diselamatkan karena diduga mengalami kekerasan dalam rumah yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga mereka.

“Kami tidak bisa menjelaskan lebih dalam karena kasus ini sudah ditangani oleh Polda Kalbar. Akan tetapi kami ingin menyanggah, bahwa kasus yang terjadi yang dituduhkan dan dilaporkan bahwa anak ini hilang, terus diculik, itu tidak benar sama sekali. Akan tetapi, tepatnya, kedua anak ini posisinya dalam status perlindungan khusus di KPPAD Kalbar,” jelasnya.

Eka menerangkan, bahwa anak-anak ini merupakan dua bersaudara dan sangat membutuhkan pertolongan.

Baca Juga :  Turut Rawat Tradisi Budaya Meriam Karbit, Bapenda Kalbar Sosialisasikan Bulan Bebas Denda PKB

“Mereka minta pertolongan lewat seseorang, difasilitasi ketemu, sehingga kami mendengarkan cerita ini. Makanya kami langsung mengamankan kedua anak ini untuk disterilkan tanpa disentuh oleh siapapun, termasuk oleh orang tuanya sendiri. Bahkan keluarga yang ada di dalam rumah. Karena mengingat kondisi di dalam rumah tersebut tidak aman untuk kedua anak ini,” kata Eka.

Anak tersebut, lanjut Eka, telah mengaku dan menceritakan apa yang telah mereka alami kepada KPPAD.

“Kami mengamankan anak pada hari Jumat. Ada komunikasi yang kami lakukan dengan si anak, sehingga kami melakukan tindakan cepat pada hari itu. Anak mengaku terjadi pertengkaran antara dia dengan salah satu keluarganya ini, bapaknya,” katanya.

Dari situ, KPPAD Kalbar langsung mencari cara, turun bersama tim, untuk segera berada di tempat atau area steril tersebut. Karena jika terjadi sesuatu dan lain hal, KPPAD harus bertindak cepat, untuk memberikan perlindungan dan pengamanan anak tersebut.

“Kami juga di backup oleh Polda Kalbar dan Polresta Pontianak,” jelas Eka.

“Kedua anak ini mengalami kekerasan, yang satunya kekerasan lebih parah. Usia anak pertama 14 tahun, dari kelas 2 SD sudah mengalami kekerasan. Adiknya mengalami kekerasan secara psikis, karena dia saksi kuncinya,” tambahnya.

KPPAD telah melaporkan secara resmi perbuatan dari oknum orang tua tersebut ke Polda Kalbar. “Karena itu tupoksi kami untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak ini,” imbuhnya.

Baca Juga :  Peserta dan Tamu Undangan Peringatan HUT RI ke-78 Diminta Hadir 15 Menit Sebelum Upacara Dimulai

Eka menyampaikan, saat ini kedua anak tersebut berada di tempat yang sangat aman.

“Mereka sehat, tenang, bahagia, dan tidurnya nyenyak, dan yang kami pastikan anak berada di tempat yang sangat aman,” katanya.

Eka mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi laporan dari tanggal 13 Juni 2023. Adapun laporan tersebut masuk ke UPT Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kalbar.

“Kita lakukan investigasi dulu sebelumnya. Makanya, ketika anak ini ditemukan sama kami beberapa hari sebelum melakukan penyelamatan, kami memastikan bahwa benar anak mengalami kekerasan yang luar biasa, terutama si kakak. Sehingga kami memutuskan segera melakukan penyelamatan dan memberikan perlindungan penuh untuk anak,” papar Eka.

Terakhir, Eka meminta agar media dan siapapun yang memposting wajah kedua anak tersebut untuk segera menghapusnya.

“Media yang memberitakan bahwa anak ini diculik, hilang, terus muka anak tidak blur, tolong ditarik lagi. Jangan sampai ini viral. Ini penjelasan kami, anak sudah dalam kondisi aman, baik-baik saja, walaupun ada trauma. Kami terus memberikan healing kepada mereka,” ujarnya.

“Kewajiban kami, hak-hak mereka yang harus didapatkan sebagai anak-anak, yang dilindungi oleh negara, tetap kami berikan,” tegas Eka. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment