Cegah Mis-Dis Informasi Pemilu, AJI-GNI Gelar Pelatihan untuk Jurnalis di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Google News Inoitiative (GNI) menggelar training Mis-Dis Informasi Pemilu untuk mengantisipasi dan menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan dalam konteks pemilihan umum (Pemilu) untuk jurnalis di Kalimantan Barat.

Training ini diikuti oleh 25 peserta jurnalis yang bekerja di wilayah Pontianak dan sekitarnya. Kegiatan yang digelar selama dua hari ini 24-25 Juni 2023, untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait berbagai aspek penting yang terkait dengan dis dan mis informasi dalam konteks Pemilu.

Ketua AJI Pontianak, Rendra Oxtora mengatakan, salah satu fokus utama adalah untuk melatih peserta mengenali, menganalisis, dan menanggapi informasi yang dapat menyesatkan atau memanipulasi opini publik.

“Dalam era informasi yang cepat dan luas seperti saat ini, penting bagi jurnalis untuk memiliki kemampuan kritis dalam menyaring dan memverifikasi informasi sebelum menggambarkannya kepada publik. Untuk itu, AJI bersama Google News Initiative berinisiasi untuk melakukan training ini,” ujarnya.

Rendra menjelaskan bahwa training ini sangat penting dalam persiapan Pemilu yang akan datang, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024.

Baca Juga :  Sosiolog: Insentif Guru Ngaji Ala Ganjar-Mahfud Perlu Direalisasikan

“Pemilu yang berkualitas dan adil memerlukan peran aktif jurnalis yang bertanggung jawab dalam menyajikan informasi yang akurat, transparan, dan netral kepada masyarakat. Dengan adanya training ini, kami berharap peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan, serta membantu menciptakan pemilu yang berkualitas di masa depan,” tuturnya.

Selama training berlangsung, para peserta dilibatkan dalam diskusi, studi kasus, dan simulasi situasi yang memungkinkan mereka untuk mempraktikkan metode penanggulangan misinformasi. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang etika jurnalistik yang berlaku dalam melaporkan pemilu dan bagaimana menghindari bias berlebihan dalam melaporkan fakta.

Diharapkan, melalui pelatihan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas, transparan, dan bebas dari informasi yang menyesatkan.

“Training ini merupakan salah satu upaya AJI Kota Pontianak dalam meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas jurnalis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital,” katanya.

Baca Juga :  Nasdem Kalbar Beri Pembekalan Caleg Jelang Pemilu

Di tempat yang sama, Fasilitator kegiatan Training Mis-Dis Informasi Pemilu, yang juga Bendahara AJI Pontianak, Haryadi menambahkan pengurus AJI Pontianak menyampaikan terimakasih kepada pengurus AJI Nasional yang sudah memilih AJI Pontianak sebagai salah satu daerah penyelenggara training tersebut, mengingat tidak semua daerah diberikan kesempatan untuk melaksanakannya.

“Dalam proses pendaftaran, sebenarnya ada sekitar 36 peserta yang mendaftar. Namun, karena dibatasi hanya untuk 25 peserta, maka kita melakukan seleksi untuk peserta sehingga kami dari pengurus AJI Pontianak menyampaikan permohonan maaf bagi peserta yang sudah mendaftar, namun belum mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.

Haryadi menambahkan, pada pelatihan ini Pengurus AJI Nasional mengutus dua pemateri yaitu Nurika Manan yang merupakan Pengurus AJI Nasional dan juga Trainer Cek Fakta AJI-GNI dan Zainuddin Muda Z Monggilo yang merupakan Trainer Cek Fakta AJI-GNI dan juga Dosen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment