Minta Kader Posyandu Proaktif Cegah Stunting, Edi Kamtono Beri Bantuan Dana Transportasi

KalbarOnline, Pontianak – 323 posyandu menerima bantuan uang transportasi masing-masing Rp3 juta per tahun dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai kehadiran posyandu, baik posyandu balita maupun lansia, sangat penting sebagai sarana penunjang derajat kesehatan masyarakat yang berdampak terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Ia meminta para kader posyandu untuk memaksimalkan perannya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, mulai dari balita hingga lansia.

“Kader-kader posyandu diminta lebih proaktif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi khususnya bagi balita,” ujar Edi Kamtono usai menyerahkan bantuan dana transportasi secara simbolis kepada para kader posyandu, Senin, 18 April 2022.

Menurutnya, beberapa indikator keberhasilan bidang kesehatan diantaranya menekan angka gizi buruk, rendahnya angka kematian ibu dan anak serta menurunkan angka stunting.

Baca Juga :  Tanggapi LKPJ Wali Kota Pontianak, DPRD Serahkan 35 Rekomendasi

Stunting secara fisik bisa terlihat dari usia pertumbuhan anak balita serta pertumbuhan otak.

Penyebabnya bisa karena kurangnya gizi maupun lingkungan yang kurang sehat. Pemenuhan gizi merupakan bagian penting dalam mencegah stunting.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah mengalokasikan anggaran untuk cadangan pangan, diperkuat bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN untuk menangani anak-anak yang kekurangan gizi.

Edi Kamtono meminta para kader posyandu bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi dalam keluarga.

“Artinya bahwa makanan itu bukan hanya sekadar kenyang tetapi harus ada kadar gizi dan proteinnya, karbohidrat dan sebagainya sehingga anak-anak tumbuh dengan cerdas dan kuat,” kata Edi Kamtono.

Baca Juga :  Ciptakan Lingkungan Kerja Bebas Narkotika, Alfamart Pontianak Gandeng BNN Gelar Penyuluhan ke Karyawan

Sementara untuk lansia, lanjutnya lagi, sudah menunjukkan keberhasilan yang menggembirakan dengan meningkatnya usia harapan hidup yang menyentuh hingga usia 73,2 tahun.

Kendati demikian, dia mengingatkan agar kualitas kesehatan para lansia harus terus dipantau agar lebih optimal.

Apalagi usia lansia rentan dengan penyakit regeneratif sehingga harus dilakukan pemeriksaan rutin seperti kolesterol, gula darah, asam urat dan tekanan darah.

Penyakit regeneratif ini juga disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang tidak sesuai.

“Para lansia juga harus berolahraga disesuaikan dengan usianya. Di posyandu inilah tempat mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (J)

Comment