Viral Tak Bisa Berjalan Usai Divaksin Covid-19, Singapura Klarifikasi

KalbarOnline.com – Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) memberi klarifikasi bahwa pihaknya tidak menemukan bukti adanya efek samping vaksin Covid-19 pada salah satu pasien. Pihak rumah sakit menanggapi viral postingan Facebook seorang pasien usai divaksinasi.

Dalam postingan Facebook pada Minggu (31/1), rumah sakit mengatakan dokter telah melakukan beberapa tes pada pasien perempuan tersebut hingga saat ini. Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa tanda dan gejala yang dialami terkait dengan vaksinasi.

“Kami mengambil pendekatan yang hati-hati dan akan terus memantau kondisinya dan melakukan tes sesuai kebutuhan,” kata pihak rumah sakit.

Baca juga: Ahli Singapura Sebut Efek Samping jadi Bukti Vaksin Covid-19 Bekerja

Pernyataan RS muncul setelah Charlene Lin, 37, menulis tentang gejalanya dalam komentar Facebook yang dibagikan secara luas. Lin yang bekerja di industri makanan dan minuman, mengatakan dia merasa pusing setelah menerima vaksin Covid-19. Dia mengaku menderita kelemahan di kakinya.

Baca Juga :  Pemeriksaan Gigi Gratis Anak Panti Asuhan bersama PSC Jerman

Dia mengatakan tidak punya alergi obat di masa lalu dan bertanya bagaimana cara mengajukan permohonan untuk program bantuan keuangan efek lanjutan akibat vaksin dari Kementerian Kesehatan. Lin dirawat pada 25 Januari, dan saat ini masih di rumah sakit.

Berbicara kepada The Straits Times pada Minggu (31/1), Lin mengatakan dia adalah orang sehat yang pergi ke gym dan mendonor darah secara teratur. Setelah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 pada 24 Januari, dia merasa pusing dan pergi ke unit gawat darurat SGH. Dia menjalani berbagai tes dalam semalam. Meski kemudian dipulangkan, Lin sempat dirawat pada 25 Januari setelah tidak bisa berjalan karena kakinya terlalu lemah.

Dia telah menjalani tes termasuk berbagai pemindaian dan pengambilan darah untuk menghilangkan berbagai keluhan, dan akan menjalani tes lebih lanjut dalam minggu mendatang. “Kasus saya hanya satu di antara sejuta, jadi saya masih mendukung vaksin itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Kader Muda Demokrat Wujudkan Keadilan Sosial di Tengah Masyarakat

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa ada 432 laporan efek samping terkait dengan vaksinasi Covid-19. Ini termasuk nyeri dan bengkak di tempat suntikan, demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri tubuh, pusing, mual dan reaksi alergi seperti gatal, ruam, pembengkakan mata atau bibir. Sebagian besar gejala tersebut hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Tiga orang menderita anafilaksis atau reaksi alergi yang parah tetapi sembuh dan dipulangkan sehari kemudian. Ketiganya berusia 20-an dan 30-an tahun, dan mengalami berbagai gejala seperti ruam, sesak napas, bibir bengkak, tenggorokan sesak, dan pusing.

Lebih dari 113 ribu orang di Singapura telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 hingga saat ini. Kementerian Kesehatan berencana untuk memperkenalkan program bantuan keuangan cedera vaksin untuk mendukung orang-orang yang menderita kejadian buruk dan serius yang mungkin terkait dengan vaksin Covid-19 yang diberikan di Singapura.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment