Gus Menteri Ingin Wujudkan Kemenag yang Maksimalkan Pemanfaatan IT

KalbarOnline.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memiliki tekad kuat untuk melakukan transformasi di Kementerian Agama (Kemenag) agar menjadi lebih baik. Kemenag harapannya dapat menjadi ‘Kemenag Baru’ yang dicirikan dengan sistem dan layanan berbasis teknologi digital yang lebih praktis sekaligus solutif.

’’Saya ingin mengingatkan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama,’’ kata dia dalam Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kemenag, Selasa (5/1).

Menurut Menag, semangat Kemenag Baru tersebut dapat diterjemahkan dengan tiga kata kunci. Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik. ’’Termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan,’’ ujar dia.

Baca Juga :  DPR: Program Vaksinasi Harus Berhasil, Agar Indonesia bisa Pulih

Kedua, penguatan moderasi beragama. Menag mengatakan, penekanan moderasi beragama antara lain adalah pada aspek penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi dan nilai-nilai kebangsaan. Ketiga adalah mengokohkan persaudaraan. ’’Ini meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air, dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan,’’ tandas Gus Menteri sapaan akrabnya.

Untuk mewujudkan cita-cita besar itu, Yaqut mengakui tidak bisa dilakukan dengan kerja sendiri. Untuk itu, dia mengajak seluruh pegawai Kemenag bersama-sama meneguhkan niatnya dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada bangsa.

Ia pun optimistis, dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, program-program Kemenag bisa terealisasikan dengan maksimal. Adapun, peringatan HAB Kemenag tahun ini mengusung tema Indonesia Rukun. ’’Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Ribuan Masyarakat Kalbar Antusias Hadiri Tabligh Akbar UAS di Mujahidin Pontianak

Menag Yaqut menyampaikan, pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama, para Menteri Agama dan aparatur Kemenag dari masa ke masa. ’’Tanpa toleransi, tidak ada kerukunan. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama,’’ pesan dia. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment