Mayoritas Warga Singapura Puas dengan Upaya Pemerintah Tangani Pandemi

KalbarOnline.com – Singapura merupakan salah satu negara yang berhasil dalam mengendalikan kematian akibat Covid-19. Hanya 27 jiwa yang meninggal sejauh ini akibat Covid-19. Karena itu, warga Singapura merasa upaya pemerintah setempat sudah serius dalam mengatasi pandemi.

Dilansir dari AsiaOne, Jumat (21/8), dalam sebuah survei terbaru menemukan bahwa hampir 6 dari 10 orang Singapura merasa puas dengan cara pemerintah menangani wabah Covid-19. Sekitar 57 persen responden merasa bahwa pemerintah Singapura memahami situasi dengan baik. Sekitar 29 persen bersikap netral, sementara sekitar 15 persen merasa pemerintah tidak memahami situasi Covid-19 dengan baik.

  • Baca juga: Warga Singapura Mulai Membandel, Kumpul-Kumpul Tanpa Pakai Masker
Baca Juga :  Positif Covid-19 Bertambah 3.003 Orang, Totalnya Jadi 165.887 Kasus

Survei tersebut juga menemukan bahwa sekitar 75 persen responden mengatakan mereka puas dengan informasi yang tepat waktu dan berguna yang telah diberikan pemerintah tentang situasi Covid-19. Dan 20 persen netral, sementara hanya 5 persen yang merasa mereka tidak menerima informasi yang berguna dan tepat waktu.

Survei ini dilakukan oleh Pusat Ilmu Pengetahuan Kesehatan Universitas Nasional (NUHS), dengan bantuan platform sumber daya komunitas iamaccb.sg. Diluncurkan di platform pada 20 Mei, survei tersebut telah menarik 1.407 responden hingga diakhiri pada 15 Juni 2020.

  • Baca juga: Pandemi Terlalu Lama, Hampir Separo Warga Singapura Lelah Pakai Masker
Baca Juga :  Cegah Penyebaran Covid-19, Wali Kota Tiadakan CFD dan Titik Kulminasi

Responden dapat memilih lima jawaban. Dari sangat setuju hingga netral hingga sangat tidak setuju, saat menanggapi 10 pernyataan.

Mayoritas warga Singapura juga merasa stres saat bekerja di rumah. Sekitar 61 persen dari mereka yang bekerja dari rumah merasa stres, dibandingkan dengan 53 persen pekerja garis depan seperti petugas medis. Sebagian besar warga yang melakukan Work From Home (51 persen) juga melaporkan merasa stres di rumah, dibandingkan dengan kelompok yang berada di garis depan pandemi (32 persen).

Comment