BGA Group Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Kecamatan Nanga Tayap dan Muara Pawan Ketapang

KalbarOnline, Ketapang – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group regional Nanga Tayap kembali menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat korban banjir di sejumlah lokasi di empat desa di Kecamatan Nanga Tayap dan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Rabu (29/11/2023).

Lokasi tersebut diantaranya, Desa Muara Gerunggang, Ulak medang, Sungai kelik, Dusun Tanjung Perak, Sepahan, Muara Kayong, Desa Tanjung Medan dan Desa Simpang Tiga Sembelangaan.

Regional Head BGA Nanga Tayap, Daud Samsusi mengatakan, kalau bantuan sembako berupa beras, mie instan, sarden, telur dan makanan ringan lainnya telah diserahkan langsung kepada masyarakat korban banjir dengan jumlah total 1.540 kepala keluarga (KK).

Baca Juga :  Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Kecamatan di Ketapang Terendam Banjir

“Ini merupakan respon cepat tanggap kita kepada masyarakat yang terkena musibah banjir di sekitar area perusahaan beroperasi,” katanya.

Bantuan sembako bagi korban banjir itu merupakan satu diantara program Corporate Social Responsibility (CSR) BGA Group. Perusahaan senantiasa selalu tanggap dan berperan aktif terhadap persoalan yang dialami masyarakatnya. Selain bantuan sembako, BGA group juga telah menurunkan tim medis untuk bantuan dalam hal kesehatan kepada masyarakat.

“Kita berharap agar musibah banjir ini cepat berlalu. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti biasa,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan, Isnaini mengaku bersyukur atas adanya perhatian dari BGA Group yang telah memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di desanya yang terdampak banjir.

Baca Juga :  Kejari Ketapang Gelar Berbagai Kegiatan Semarakan Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke – 58

Alhamdulillah, aksi cepat tanggap pihak perusahaan BGA ini sangat membantu untuk meringankan beban masyarakat kami,” ucapnya.

Isnaini menyebut, kalau saat ini di desanya terdapat 780 jiwa dari 226 kepala keluarga yang terkena dampak banjir. Selain itu, jalan penghubung desa juga terputus sehingga akses ke Kecamatan tidak bisa dilalui.

“Selain itu, masyarakat juga sudah mulai mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal, sehingga kita berharap ada bantuan obat-obat dan medis,” tandasnya. (Adi LC)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment