Jelang Idul Adha, Pemkab Sintang Berikan Pengarahan Soal Pencegahan PMK 

KalbarOnline, Sintang – Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Ulidal Muhtar, membuka sekaligus memberikan pengarahan pada kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Pendopo Bupati Sintang, Selasa (14/06/2022).

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan, bahwa PMK ini hanya menyerang hewan ternak yang memiliki kuku terbelah dan berkaki empat seperti kambing, sapi dan domba saja. 

“Kita sudah melakukan rapat beberapa kali dan terbentuklah Tim Gugus Tugas penanganan PMK ini. Saya sudah membaca beberapa bahan yang menyebutkan bahwa PMK ini penyakit yang menyerang hewan bersifat akut yang disebabkan oleh virus, penyebarannya cepat,” kata Ulidal.

Jelang perayaan Idul Adha pada 10 Juli 2022 mendatang, Ulidal meminta agar Tim Gugus Tugas Kabupaten Sintang intensif melakukan sosialisasi. Perhatikan dan pelajari tanda klinis pada hewan dan antisipasinya seperti apa.

Baca Juga :  Kasus Pencabulan Terhadap Anak Dibawah Umur Kembali Hebohkan Sintang, Pelaku Masih Berusia 13 Tahun

“Di Indonesia, ada dua provinsi yang sudah terserang virus PMK. Aceh dan Jawa Timur. Jangan sampai hewan ternak dari 2 provinsi ini, kita datangkan ke Sintang,” ujarnya.

Senentara itu, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom menjelaskan, saat ini sudah masuk juga virus yang menyerang hewan babi, kambing dan sapi di Kalimantan Barat ini. 

“Bisa dipastikan Sintang juga sudah ada. Di Menyumbung sudah ditemukan, namun sapinya sudah langsung dipotong sebelum hewannya mengalami sakit parah. Sudah ada ciri ciri langsung di potong. Kita tidak sempat ambil sampel, namun dari ciri ciri yang ada, sudah terkena,” katanya.

“Melawi juga sudah terserang virus PMK. Maka kita hari ini bertemu, untuk mendalami ciri ciri ternak yang terserang virus PMK ini,” terang Elisa.

Elisa mengingatkan, perayaan Idul Adha sudah dekat, pihaknya pun ingin agar hewan yang dikurbankan adalah hewan yang sehat dan layak.

Baca Juga :  Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa 2018, Wabup Askiman Sebut Mayoritas Perangkat Pemdes Belum Paham Tupoksinya

“Berkaca pada pengalaman penanganan virus yang menyerang babi, peningkatan kasus justru setelah natal dan tahun baru. Penyebabnya tingginya lalu lintas ternak dari luar Sintang,” terang Elisa.

“Maka, kami tidak ingin justru selesai Idul Adha, kasus ternak yang terserang virus PMK menjadi tinggi karena tingginya keluar masuk ternak. Maka perlu kita sosialisasikan ciri-ciri ternak yang terserang virus PMK dan cara mengatasinya,” tutupnya.

Pada Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang itu turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Syarief Yasser Arafat, Ketua MUI, Ulwan, Ketua DMI, Senen Maryono, unsur Forkopimda, ormas Islam, pengurus masjid, pengusaha pemotongan hewan, camat, dan anggota Satgas Penanggulangan PMK Kabupaten Sintang. (Jau)

Comment