Edi Kamtono Minta OPD Prioritaskan Program Pro Rakyat dalam APBD

Edi Kamtono Minta OPD Prioritaskan Program Pro Rakyat dalam APBD

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih memperhatikan pelayanan kepada masyarakat serta mengutamakan program-program pro rakyat dalam APBD. Selain itu pula ditekankannya untuk berupaya memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

“Tujuannya agar ekonomi bisa terus bergerak serta target pertumbuhan ekonomi, target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat, tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka berkurang,” ujarnya usai memberikan arahan kepada para kepala OPD di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Selasa (18/5/2021).

Baca Juga :  Melihat Aktivitas Wali Kota Edi Kamtono di Akhir Pekan, Telusuri Sudut Kota hingga Ngopi di Warkop

Ia berharap pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak terus membaik. Berdasarkan hasil evaluasi, ada beberapa OPD yang dinilai sudah bagus dalam kinerjanya. OPD-OPD itu sudah mencapai target yang sudah ditentukan, bahkan melebihi.

“Tapi beberapa OPD masih perlu ditingkatkan terutama dalam pelaksanaan APBD,” ungkap Edi.

Dia mengingatkan kepada seluruh jajarannya agar mempercepat proses pelaksanaan program-program yang telah direncanakan karena sudah memasuki bulan keenam tahun anggaran 2021 ini. Dengan semakin cepatnya pelaksanaan pembangunan di lapangan maka memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang kian baik.

Baca Juga :  Ringankan Biaya Operasi Bocah 4 Tahun, POM Sekadau Gandeng Bhabin Sungai Ringin Gelar Penggalangan Dana

“Sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat dengan cepat,” tuturnya.

Dalam persoalan anggaran, pihaknya mengalami tekanan sejak 2020. Hal ini disebabkan adanya pemotongan anggaran dari pemerintah pusat serta pendapatan daerah yang merosot. Kemerosotan pendapatan daerah bersumber dari sektor pajak, misalnya pajak restoran anjlok hampir 50 persen, pajak hotel merosot 45 persen dan pajak hiburan yang turun hingga 70 persen.

“Pada 2021 masih belum kembali ke kondisi normal sehingga ini juga mempengaruhi belanja kita,” pungkasnya. (J)

Comment