Angka Positif Tembus 1 Juta, DPR Pertanyakan Penanganan Covid-19

KalbarOnline.com – Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah mencapai angka 1 juta kasus. Angka ini lebih banyak dari total seluruh kasus di negara-negara Asia Tenggara lainnya yang berjumlah 917.279 kasus.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyinggung penanganan pandemi yang masih berantakan dari hulu ke hilir. Sejumlah persoalan masih jadi PR di lapangan, mulai dari 3T yang rendah dan belum merata, protokol kesehatan 3M yang longgar.

“Kemudian kekurangan ruang isolasi dan nakes, realisasi insentif nakes yang belum 100 persen, sengkarut data vaksinasi,” ujar Netty kepada wartawan, Kamis (28/1).

Baca Juga :  Sutarmidji Harap Ketiga Capres Detailkan Lagi Narasi Soal Pembangunan Kalimantan

Netty menuturkan, angka positivity rate Covid-19 Indonesia mencapai persentase 33,24 persen, yang artinya lebih dari enam kali lipat dari angka 5 persen ambang batas minimal positivity rate yang ditetapkan oleh standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Dari sisi ekonomi, kita sudah masuk jurang resesi pada kuartal III-2020. Realisasi laju perekonomian minus 3,49 persen, di mana sebelumnya sempat terperosok ke angka 5,32 persen. Jadi tolong dijelaskan, atas dalih apa jika pemerintah klaim telah terjadi keberhasilan pemulihan ekonomi,” tanya Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI.

Baca Juga :  Tak Lagi Pakai Istilah Darurat, PPKM Level 4 Resmi Berlaku Hari Ini

Netty mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini adalah masalah serius yang penerapan kebijakannya harus tegas, konsisten dan tidak tebang pilih.

Masuknya WN Tiongkok di tengah kebijakan penutupan akses oleh pemerintah hingga 8 Februari tentu membuat banyak kaget dan tidak habis pikir.

“Apa pun alasan pengecualiannya, kejadian tersebut berpotensi menjadi preseden buruk pemerintah di mata publik. Rakyat jadi bingung dan bertanya-tanya: semetara mobilitas dan aktivitas mereka dibatasi, mengapa orang luar yang berpotensi membawa virus varian baru malah dibiarkan masuk,” ungkapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment