Luhut Jadi Ketum PASI, Berharap Stadion Madya tak Tergusur Sepak Bola

KalbarOnline.com – Luhut Binsar Pandjaitan resmi memimpin PB PASI (Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) periode 2021–2025. Kepastian tersebut diperoleh melalui kongres yang dilakukan secara virtual kemarin.

Pria yang saat ini menjabat menteri koordinasi bidang maritim dan investasi menjadi calon tunggal dalam proses pemilihan. Dia mendapat dukungan total dari seluruh 34 pengurus provinsi (pengprov) PB PASI dan satu pengurus Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI).

Dengan hasil tersebut, Luhut resmi menggantikan mendiang Mohamad ”Bob” Hasan yang telah memimpin PB PASI selama 41 tahun. Bob meninggal pada 31 Maret 2020.

Luhut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pengprov. Dia memastikan akan melanjutkan apa yang telah berjalan baik di PB PASI dalam pembinaan atletik.

”Saya berharap, kita bisa bekerja sama membangun atletik Indonesia menjadi lebih baik lagi,” kata Luhut dalam keterangan resminya.

Baca Juga :  Luhut Libatkan Manusia Tercepat Asia Tenggara di Kepengurusan Baru

Pelatih lari jarak pendek pelatnas Eni Nuraini berharap, Luhut bisa mengusahakan tempat untuk tim pelatnas berlatih. ”Tidak selalu tergusur oleh kepentingan sepak bola,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.

Pelatnas beberapa kali sempat terhenti karena stadion yang berada di kawasan Senayan itu digunakan untuk agenda sepak bola. Misalnya, Stadion Madya yang digunakan sebagai kandang bagi tim Liga 1 seperti Bhayangkara FC.

Eni menyebutkan, selain Stadion Madya, tidak ada tempat yang ideal untuk menjalani pelatnas. ”Karena stadion-stadion yang lain bisa untuk umum,” ucapnya.

Lantaran Stadion Madya belum bisa dipakai, atlet harus berlatih di pelataran. Misalnya, di samping Stadion Madya-Gelora Bung Karno hingga di bukit samping Masjid Albina Senayan.

Baca Juga :  Edhy Prabowo Tersangka, Luhut Ditunjuk jadi Pengganti Sementara

Dia menilai, banyak kerugian jika kerap berpindah tempat latihan. ”Kita harus mengubah program yang sudah ada tujuannya, jadi mundur lagi dong,” ungkapnya.

Terlebih, saat ini tim atletik sudah masuk pekan ketiga tak boleh latihan di Stadion Madya. Itu dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta dari 11–25 Januari. PPKM juga diperpanjang dari 26 Januari hingga 8 Februari.

”Tim manager kita nego ke GBK. Tapi tetap tidak diizinkan,” keluhnya.

Pelatih lari gawang pelatnas Firi Haryadi menambahkan, kerap berpindahnya tempat latihan justru membuat adanya penumpukan atlet di satu tempat. ”Mungkin jadwal yang dipindahkan,” ucapnya.

Firi berharap terpilihnya Luhut bisa membuka akses tim atletik untuk berlatih di Stadion Madya.

Comment