Pantau Penerapan Protokol Kesehatan, Pusat Keramaian Diawasi Ketat

KalbarOnline.com – Cuti bersama membuat satgas Covid-19 meningkatkan kewaspadaan. Tempat-tempat keramaian dipantau ketat. Tujuannya, mencegah meluasnya persebaran virus korona.

Beberapa tempat yang kini dipelototi, antara lain, tempat hiburan, rumah ibadah, rumah makan, pusat perbelanjaan, serta lokasi wisata. Pemerintah juga ingin mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat maupun institusi pengelola tempat publik pada protokol kesehatan. Laporan akan diteruskan oleh petugas di lapangan ke dashboard satgas Covid-19 melalui aplikasi monitoring perubahan perilaku. ’’Potensi penularan di sana (pusat-usat keramaian, Red) sangat tinggi karena ada banyak orang berkumpul,” kata Ketua Bidang Data dan TI Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah kemarin (29/10).

Dewi menjelaskan, dengan aplikasi monitoring itu, petugas di lapangan akan menginput data berdasar hasil pemantauan pusat-pusat keramaian. Proses input dilakukan real time atau pada saat itu juga. Laporan akan dikumpulkan di dashboard. Data yang masuk akan langsung dianalisis dan secara otomatis akan memunculkan grafis.

Baca Juga :  Kapal Tanker Minyak Milik Pertamina Terbakar di Banjarmasin

’’Misalnya, petugas melihat di depannya ada 10 orang, 7 menggunakan masker dan 3 tidak. Tinggal mengentri angka saja. Bukan proporsi. Semua laporan terkumpul di back end,” jelas Dewi.

Yang dipantau adalah kepatuhan masyarakat, baik sebagai individu maupun kelompok, dan kepatuhan institusi pengelola tempat. ’’Apakah ada pemeriksaan suhu tubuh, apakah ada petugas pemantau protokol kesehatan, seberapa sering dilakukan disinfeksi, dan sebagainya,” katanya.

MAIN DI PANTAI: Wisatawan menikmati suasana Pantai Lagoon, Ancol, Jakarta, Kamis (29/10/2020). Warga Ibu Kota menikmati libur panjang dalam cuti bersama. (Dery Ridwansah/KalbarOnline.com)

Petugas yang akan mengoperasikan aplikasi itu meliputi unsur TNI-Polri, satpol PP, Kemendagri, serta duta perubahan perilaku. Aplikasi tersebut sudah didesain untuk menyesuaikan pada porsi masing-masing. Misalnya, untuk polisi dan satpol PP, aplikasi sudah disesuaikan dengan kebutuhan operasi yustisi. Untuk duta perubahan perilaku, ada program edukasinya. ’’Untuk personel Kemendagri, disesuaikan dengan pantauan pelaksanaan pilkada,” jelas Dewi.

Baca juga:

  • Libur Panjang, 147 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
  • Hari Pertama Libur Panjang, Rest Area di Tol Jadi Simpul Kemacetan
Baca Juga :  75 Bahasa Digunakan Untuk Sosialisasikan Disiplin Protokol Kesehatan

Hingga hari kedua cuti bersama kemarin, Jasa Marga mencatat sebanyak 336.929 kendaraan meninggalkan Jakarta. Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalin dari gerbang tol (GT) Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (lalin arah timur), GT Cikupa (arah barat), dan GT Ciawi (arah selatan).

”Total volume lalin yang meninggalkan Jakarta ini naik 40,5 persen jika dibandingkan lalin (masa liburan, Red) new normal,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru.

Di tol Cikampek, petugas memberlakukan contraflow sepanjang 14 km, mulai Km 47 hingga Km 61. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono menjelaskan, contraflow itu diberlakukan sejak pukul 09.45. ”Karena kepadatannya,” katanya.

Kepadatan lalu lintas diketahui mulai mencair pukul 14.30. Karena itu, petugas menghentikan contraflow tersebut.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment