Xi Jinping: Tiongkok Telah Selamatkan Nyawa Puluhan Juta Orang

KalbarOnline.com – Presiden Tiongkok, Xi Jinping, memberikan penghargaan kepada sejumlah sosok yang diklaim sebagai pahlawan dalam peperangan Tiongkok menghadapi wabah Covid-19. Selain itu, Xi juga memuji ketahanan negara serta peran Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa terkait peran besar mengatasi pandemi.

Tiongkok disebut Xi sekaligus membantah tuduhan dari Amerika Serikat terkait tidak transparan soal informasi wabah. Dia menegaskan bahwa Tiongkok telah bertindak secara terbuka dan transparan serta mengambil tindakan tegas dalam menyelamatkan nyawa puluhan juta orang di seluruh dunia.

  • Baca juga: Sindiran Keras Xi Jinping Terkait Sikap AS yang Kian Agresif

“Tiongkok telah membantu menyelamatkan nyawa puluhan juta orang di seluruh dunia dengan tindakan praktis. Kami menunjukkan keinginan tulus untuk membangun masa depan dan komunitas bersama demi kemanusiaan,” ungkap Xi dalam sebuah upacara di Aula Besar Rakyat di Beijing, Selasa (8/9), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga :  Jelang Pilpres, Cegah Protes Massa, Gedung Putih Bangun Pagar Baru

Xi juga menegaskan bahwa Tiongkok adalah ekonomi besar pertama yang kembali tumbuh selama pandemi. Itu disebutnya sebagai sebuah fakta yang menunjukkan ketahanan dan kekuatan negara.

Penghargaan diberikan salah satunya kepada Zhong Nanshan, penasihat medis senior dan ahli virus Korona yang membantu membentuk respons Covid-19 Tiongkok. Xi memberinya Medali Republik yang merupakan tanda kehormatan tertinggi di Tiongkok.

Tiongkok sendiri menghadapi kritik pada hari-hari awal wabah, dengan beberapa pihak menggambarkan wabah Covid-19 sebagai “Chernobyl Tiongkok” yakni mengacu pada kecelakaan nuklir 1986 yang menghancurkan kepercayaan pada kemampuan Uni Soviet dalam memerintah.

Baca Juga :  Amerika Serikat Incar Pelajar Tiongkok Terkait Pencurian Teknologi

Otoritas lokal di Wuhan dituduh menutup-nutupi soal virus Korona yang menunda tanggap darurat negara itu setidaknya dua minggu. Akan tetapi ketika infeksi menyebar ke seluruh dunia dan menunjukkan perlambatan di dalam negeri, Tiongkok menjadi lebih tegas. Tiongkok menolak penyelidikan global tentang asal-usul wabah, dan mengatakan tindakan cepatnya membantu mengulur waktu bagi negara lain untuk bersiap.

Kantor berita resmi Xinhua mengatakan bahwa Xi telah bekerja tanpa lelah sejak Januari dan bahkan mengalami malam-malam tanpa tidur saat memikul misi yang sangat sulit untuk memerangi epidemi.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment