Oknum Caleg NasDem Ketapang Diduga Bagikan Mesin Perontok Padi : Untuk Raup Suara

KalbarOnline, Ketapang – Kurang dari sebulan pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang, para calon legislatif berlomba-lomba mencari simpati dan dukungan dari masyarakat.

Berbagai cara dilakukan baik dengan kampanye terbuka, dialogis, spanduk dan sebagainya termasuk di media sosial.

Oknum Caleg NasDem Ketapang Diduga Bagikan Mesin Perontok Padi : Untuk Raup Suara 1
Advertisement

Namun tak sedikit pula yang diduga melakukan cara-cara kotor seperti yang viral beberapa waktu lalu bahwa Caleg dari PDI Perjuangan diduga membagikan mesin perontok padi yang bertujuan untuk meraup suara di Kecamatan Matan Hilir Utara (MHU), Kabupaten Ketapang.

Ternyata tak hanya dari PDI Perjuangan, Caleg Partai Nasional Demokrat (NasDem) turut diduga melakukan hal serupa.

Baca Juga :  Update Covid-19 di Ketapang, Jumlah ODP Bertambah Jadi 60 Orang

Salah seorang warga Desa Kuala Tolak, Kecamatan MHU, Abdul Wahid (40) membenarkan bahwa ada Caleg yang diduga membagikan mesin perontok padi kepada warga di tempatnya pada awal tahun 2019 ini.

“Mesinnya itu dari Sufanda,” ungkap Wahid.

Caleg dari NasDem Dapil 1 Ketapang itu, lanjut Wahid, diduga membagikan mesin perontok padi pada awal bulan Maret menjelang musim panen padi. Yang mana ia menilai pembagian alat tersebut diduga untuk memperoleh dukungan suara pada pemilu 17 April mendatang.

“Kalau mesin perontok padi yang saya dapat itu dari timnya Silvanus itu pun hanya pinjam pakai tidak ada diminta suara. Kalau dari kelompok Sufanda memang ada diminta suara, saya pernah ditanya katanya kita cari anggota 25 orang jadi istilahnya ada bantuan berupa alat, itu ada barang bukti di masyarakat mesin perontok padinya,” tukasnya.

Baca Juga :  Gantikan Qadarinni, Elmantono Jabat Wakil Ketua DPRD Ketapang

Menanggapi hal tersebut, Sufanda, Caleg Partai Nasdem mengakui bahwa dirinya ada membagikan mesin perontok padi kepada warga. Namun, Sufanda berkilah bahwa mesin tersebut dibagikan jauh sebelum masa kampanye.

“Memang ada, tapi sudah lama, kalau tidak salah tahun 2016 lalu,” kilahnya.

Mesin perontok padi tersebut, kata dia, dibagikan kepada kelompok tani binaannya, dengan tujuan untuk membantu para petani tanpa adanya unsur politik. “Itu murni bantuan untuk kelompok tani binaan, tidak ada minta-minta suara,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment