Bupati Minta Pemuda Mempawah Teladani Ketokohan Pemuda Masa Lalu

KalbarOnline, Mempawah – Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89, di halaman Kantor Bupati Mempawah, Senin (30/10) lalu.

“Perbedaan agama, suku, bahasa, dan adat istiadat di Indonesia bukan sekat penghalang untuk bersatu. Para pemuda di masa lalu berani bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Patut disyukuri atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda,” ujar Bupati Ria Norsan, membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, saat menjadi Inspektur upacara.

Bupati menyebut seluruh anak bangsa saat ini atau generasi millenial saat ini harus meneladani langkah dan keberanian para pemuda di masa lalu yang telah menorehkan sejarah emas untuk Indonesia.

Bagaimana tidak, di masa lalu yang penuh keterbatasan baik sarana transportasi maupun komunikasi, para pemuda dapat bertemu untuk mematangkan gagasan demi komitmen keindonesiaan.

Baca Juga :  Gubernur Puji Capaian Desa Mandiri di Bengkayang

“Fakta sejarah menunjukkan bahwa perbedaan-perbedaan yang ada tidak menjadi sekat dan batasan untuk bersatu,” tambahnya.

Sementara kondisi saat ini, Norsan mengatakan dengan berbagai kemudahan yang ada sebagian anak bangsa justru lebih sering berselisih paham. Mudah memvonis, gampang terpecah-belah, ringan mengutuk, menebar fitnah, dan kebencian.

“Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang tak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa,” tuturnya.

Norsan mengatakan adanya kemudahan teknologi dan sarana transportasi saat ini seharusnya memudahkan untuk bersilaturahmiMenurut dia, seharusnya tidak ada lagi ruang untuk kesalahpahaman. Karena semua hal dapat kita konfirmasi dan klarifikasi hanya dalam hitungan detik.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji ke Bupati Mempawah yang Baru : Kawal Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing

Api sumpah pemuda harus diambil dan terus dinyalakan. Seluruh anak bangsa harus berani melawan segala upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Anak bangsa juga harus melawan ego kesukuan, keagamaan, dan kedaerahan. Ego tersebut sering mengemuka dan menggerus persaudaraan sesama anak bangsa. Setiap orang,” ujarnya.

Ia mengatakan persatuan Indonesia adalah segalanya. Jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan, katanya menegaskan.

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 di Kabupaten Mempawah diikuti peserta dari berbagai unsur, mulai pegawai negeri sipil, TNI/Polri, organisasi pemuda, dan para pelajar. Pada kesempatan itu juga dibacakan ikrar sumpah pemuda oleh perwakilan para pemuda Kabupaten Mempawah. (Fai/Hms)

Comment