PPP Bukan Partainya Orang Tua

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Pemenangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan dan Sulawesi, Yunus Razak menyampaikan, pihaknya terus melakukan pendekatan terhadap kalangan milenial, perempuan dan generasi senior.

“Jadi kalau PPP dianggap partai orang tua, hari ini tidak seperti itu. Ketua DPW banyak yang muda, ada yang 27 tahun sudah jadi ketua DPW, di Sulsel misalnya. Kemudian Ketua DPC ada yang 23 tahun,” katanya.

Hal itu disampaikan Yunus saat menghadiri kegiatan “Workshop Marketing Politik dan Bedah Dapil” tingkat DPW PPP Provinsi Kalbar di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu (04/06/2022).

Baca Juga :  Duh! Sudah Setahun CCTV di PLBN Entikong Dibiarkan Rusak, X-Ray Pun Tak Fungsi

“Milenial di 2024 ini berkisar 54 persen (40 tahun ke bawah) rata-rata. Yang kita inginkan adalah, mereka dengan pendekatan milenial bisa merekrut pemilih pemula. Itu harapan kita. Sehingga DPP optimis, struktur yang kita tetapkan di Kalbar ini,” katanya.

Lebih lanjut Yunus meyakini, orang-orang yang dijadikan ketua dan fungsionaris di DPC/DPW dapat mengakomodasi potensi semua golongan pemilih, orang tua, perempuan dan milenial. 

“Pendekatan itu kita lakukan, ke kalangan perempuan, kepentingan milenial, dan generasi senior. Di setiap dapil paling tidak kita menempatkan 1 kursi, terutama di basis-basis atau pemilih muslimnya cukup,” katanya.

Baca Juga :  Berdayakan Desa-Desa Miskin, Wamenag Resmikan Kampung Zakat di Papua

Terkait dorongan Sutarmidji, kader sekaligus Gubernur Kalbar, yang menginginkan agar ketua-ketua DPC mencalonkan diri sebagai anggota DPRD provinsi disambut baik oleh Yunus.

“Saya kira itu bagus, dorongan itu jadi pertimbangan DPP, jadi kebijakan, karena kita tahu ketua DPC itu penguasa wilayah yang potensi untuk mendapatkan suara di seluruh kecamatan cukup besar, sehingga potensi untuk duduk di provinsi cukup besar,” katanya. (Jau)

Comment