Menko Perekonomian Airlangga Serahkan Bantuan Beras 10 Kg ke 6.486 Warga di Kubu Raya

KalbarOnline, Kubu Raya – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyerahkan bantuan beras 10 Kg kepada 6.486 warga Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Penyerahan bantuan beras itu dilakukan di halaman Gudang Bulog Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (18/01/2024).

Bantuan beras ini merupakan program pemerintah untuk 22 juta masyarakat di seluruh Indonesia, hingga bulan Juni mendatang. Program bantuan beras ini juga untuk menangani terkait dengan El Nino, yang menyebabkan hasil panen mundur.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto melihat langsung mekanisme penyerahan beras. (Foto: Indri)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto melihat langsung mekanisme penyerahan beras. (Foto: Indri)

“Penyerahan bantuan beras 10 kg yang menjadi bantuan pangan dari pemerintah diberikan atas arahan dari Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet paripurna kemarin. Kami diminta untuk melanjutkan program bantuan pangan 10 Kg beras untuk 22 juta masyarakat di seluruh Indonesia, sampai dengan bulan Juni,” terang Airlangga.

Baca Juga :  Kodam XII/Tpr Perkenalkan Formulasi Nusantara Foam 44 dan Bios 44

Khusus di Kalimantan Barat, ada 354.574 penerima bantuan pangan. Nantinya penyaluran akan dilakukan bertahap oleh anak usaha Perum Bulog, yakni PT Jasa Prima Logistics.

Selain bantuan beras, pemerintah juga menyiapkan bantuan langsung tunai cash Rp 200 ribu untuk sekitar 18 juta penerima.

Masyarakat tengah mengantre untuk validasi data penerima bantuan beras. (Foto: Indri)
Masyarakat tengah mengantre untuk validasi data penerima bantuan beras. (Foto: Indri)

“Ini akan terus dilanjutkan sampai bulan Juni, dan nanti masih ada tambahan program BLT cash untuk 6 bulan selanjutnya dengan penerimanya sekitar 18 juta orang,” kata Airlangga.

Baca Juga :  Pontianak Masuk 10 Besar Kota dengan Inflasi Terendah se-Indonesia

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga melihat langsung mekanisme penyerahan bantuan kepada masyarakat. Validasi data penerima dilakukan secara elektronik, sehingga menurutnya bantuan tersebut akan tepat sasaran.

“Tadi mekanismenya dilihat dari KTP, QR Code-nya ada, dan datanya masuk, validasi data dilakukan dengan elektronik dan penerima juga difoto. Jadi pasti tepat sasaran,” tukas Airlangga. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment