Visi Misi Para Capres Dalam Urusan Pertahanan di Debat Capres Ketiga 2024

KalbarOnline, Nasional – Debat calon presiden (capres) 2024 kembali digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (07/1/2024) malam, bertempat di Istora Senayan, Jakarta.

Debat yang menghadirkan Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo itu merupakan debat ketiga yang digelar dalam tahapan pemilu 2024.

Debat tersebut dibuka oleh penyampaian visi dan misi ketiga capres terkait tema debat, yakni “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri”.

Penyampaian visi misi dilakukan pertama kali oleh calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Di mana ia menyebutkan kalau Indonesia perlu memiliki teknologi sakti dan anggaran yang cukup untuk mendukung pertahanan negara.

“Pertahanan kita mesti masuk wilayah 5.0 dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata cyber sensor quantum dan itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenhan 1 – 2% dari PDB,” kata Ganjar.

Ganjar optimis, jika Indonesia mampu mencapai hal-hal yang ia sebutkan itu, maka Minimum Essential Forces (MEF) bisa tercapai. Namun, ia khawatir pada tahun 2024 target ini tak tercapai.

“Sehingga MEF akan bisa tercapai. Karena ini yang mengerikan di 2024 saya khawatir ini tidak tercapai,” ungkapnya.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Andalkan Jahe Merah Hindari Corona

Setelah Ganjar, kesempatan kedua diberikan oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Dalam visi misinya, Anies menyinggung soal serangan hacker yang cukup mengkhawatirkan. Anies mengatakan, bahkan kementerian pertahanan sendiri pernah dibobol hacker pada tahun 2023.

“Dalam beberapa tahun ini, lebih dari 160 ribu orang meninggal bukan karena serangan militer tapi karena serangan virus. HP kita, komputer kita diserang oleh cyber attack, lebih dari 800 juta cyber attack,” katanya.

Anies juga menyinggung soal perdagangan manusia dengan jumlah korban sebanyak 3 ribu orang. Selain ia juga menyoroti soal narkoba yang kerap menyerbu Indonesia.

“(Sebanyak) 4,8 juta orang terpapar narkoba, keluarga-keluarga kita menderita karena narkoba ini. Dan itu pedih sekali,” kata dia.

Anies juga mengatakan, kalau Indonesia kebobolan dalam masalah pencurian ikan dan pasir. Namun yang parahnya, kementerian pertahanan yang notabene bertugas untuk pertahanan ikut-ikutan dibobol.

“Lebih jauh lagi ironisnya, kementerian pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker di 2023, sebuah ironi, karena itu kita ingin mengembalikan dan Rp 700 triliun anggaran kementerian pertahanan,” kata Anies.

Baca Juga :  Kejuaraan Menembak Tanjungpura Kubu Raya Shooting Open Championship Sukses Digelar

Setelah Anies menuntaskan visi misinya, kesempatan ketiga diberikan oleh capres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto. Ketum Partai Gerindra itu menekankan akan menerapkan politik luar negeri dengan politik “tetangga baik”.

“Politik luar negeri kita secara tradisi, sejak awal kita merdeka adalah bebas aktif, adalah non blok, tidak memihak, tidak ikut blok-blok, tidak ikut traktat, ini akan saya teruskan,” kata Prabowo.

Prabowo menilai, hubungan baik yang dilakukan dengan semua negara akan lebih menguntungkan Indonesia.

“Dengan hubungan baik dengan semua kekuatan kita bisa amankan kepentingan nasional kita,” ucapnya.

Lebih lanjut Prabowo mengistilahkan, kalau seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak. Karena itu menurutnya, Indonesia lebih baik merangkul negara-negara lain untuk melakukan kerja sama ketimbang memusuhinya.

“Saudara-saudara sekalian seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak, kita akan menjalankan politik ‘tetangga baik’,” katanya.

Pada debat capres kali ini dipandu oleh dua moderator, dan terdapat 11 pakar dari bidang-bidang terkait tema debat dipilih sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment