Kadisdikbud Kalbar Jajal Motor Listrik Buatan Anak SMKN 1 Sintang, Hanya Rp 10 Ribu Buat Jarak Tempuh 60 Km

KalbarOnline, Sintang – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Rita Hastarita berkesempatan menjajal sepeda motor listrik buatan siswa dan guru jurusan Otomotif Kendaraan Bermotor pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sintang, Jumat (13/10/2023).

Salah satu keunggulan motor listrik yang dibuat dalam model pembelajaran kurikulum merdeka itu, yakni keiritannya. Sepeda motor yang dinamai “Gemar” atau singkatan dari “Generasi Merdeka Belajar” itu hanya cukup biaya listrik Rp 10 ribu, sudah bisa menempuh jarak sejauh 60 kilometer.

Selain ramah lingkungan karena bebas emisi karbon, sepeda motor Gemar ini juga hampir tidak memiliki suara. Sangat jauh berbeda dengan kendaraan konvensional pada umumnya. Meski baru pertama kali mencoba, Rita tampak begitu mudah mengendarainya. Sepeda motor Gemar ini cukup dinyalakan dengan kunci, kemudian tinggal digas.

“Ini adalah motor listrik karya anak-anak dan guru SMKN 1 Sintang, dibuat dalam rangka pembelajaran kurikulum merdeka. Jadi kita ada yang namanya pembelajaran riset teknologi ramah lingkungan, jadi tidak hanya teori, tapi juga harus berbasis proyek nyata,” ujar Rita.

Dirinya menjelaskan, bahwa motor listrik ini merupakan modifikasi yang dilakukan terhadap sepeda motor Honda Beat bantuan dari Astra Motor. Karena SMKN 1 Sintang sendiri sudah bekerja sama dengan Astra Motor dan memiliki teaching factory (Tefa) sendiri. Rita bahkan mengatakan, bahwa teaching factory di SMKN 1 Sintang, termasuk lima besar di Indonesia.

“Jadi teaching factory se-Indonesia kita masuk lima besar. Ada Bogor, Makassar, Surabaya, Bandung dan Kalbar, hanya lima itu saja yang (teaching factory) kelas A+,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Rita Hastarita mengenalkan motor listrik buatan guru dan siswa SMKN 1 Sintang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Rita Hastarita mengenalkan motor listrik buatan guru dan siswa SMKN 1 Sintang (Foto: Jauhari/KalbarOnline.com)

 

Selanjutnya ia menjelaskan, bahan dasar sepeda motor Honda Beat Yang digunakan hanyalah berupa body dan rangka. Sementara untuk mesinnya diisi dengan baterai lithium 72 volt, 20 ampere, lalu di-setting melalui komputer. Kecepatan maksimal sepeda motor ini bisa diatur melalui komputer, menyesuaikan kebutuhan.

Baca Juga :  BMW Pamerkan Definition CE 04, Motor Listrik Urban Ramah Lingkungan

“Motor listrik ini lebih murah daripada penggunaan BBM. Kalau di-charge hanya memerlukan Rp 10 ribu untuk 60 kilometer, kalau BBM memerlukan tiga liter bahan bakar, atau sekitar Rp 30 ribu,” terangnya.

Rita menyatakan, proses pembuatan sepeda motor listrik ini membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu. Proyek ini melibatkan tiga pelajar kelas XI dan satu orang guru pembimbing. Motor Gemar Ini merupakan proyek sepeda motor listrik pertama di Kalbar, dan berhasil dilakukan di SMKN 1 Sintang.

“Motor ini boleh digunakan di jalan raya, karena sudah dapat izin (sertifikat laik fungsi). Jadi nanti di STNK-nya juga diubah menjadi motor listrik,” katanya.

Rita pun menambahkan, kalau sepeda motor listrik Gemar merupakan produk sampel yang akan terus dikembangkan. Ia berharap, SMKN 1 Sintang bisa berkolaborasi dengan vendor atau stakeholder terkait yang bisa mengadopsi teknologi sepeda motor listrik ini, untuk diproduksi lebih banyak.

“Saya tantang kepala sekolahnya, pasang GPS (di sepeda motor). Jadi kalau misalnya (untuk) motor dinas, kita bisa tahu penggunaannya, di mana lokasinya, dan sebagainya,” harapnya.

Selain itu, Rita juga menilai, untuk pengembangan ke depan, SMKN 1 Sintang sangat memungkinkan memproduksi rangka dan body sendiri, sehingga tidak lagi menggunakan rangka dan body sepeda motor merek tertentu yang sudah jadi. Apalagi di sana memiliki Tefa (workshop) dan bengkel mobil.

“Cuma nanti pasti harus mengurus izin agar layak dipakai khalayak ramai, seperti sertifikat laik fungsi, itu memungkinkan, karena di SMKN 1 Sintang ini lengkap unit produksinya,” katanya.

Nurdin, guru pembimbing yang ikut membuat motor listrik tersebut mengungkapkan, bahwa awalnya sepeda motor Gemar ini dibuat karena mendapat panggilan untuk lomba serta uang pembinaan dari Astra Honda Motor. Dari dari situ, mereka mulai mengembangkan sepeda motor listrik hingga terciptalah sepeda motor Gemar.

Baca Juga :  Akhir Oktober Ada Libur Panjang, Antisipasi Lonjakan Kasus Baru Korona

Ia menjelaskan, untuk komponen alat-alatnya semua langsung dibantu dari vendor. Pihak guru hanya memberikan pengenalan kepada pelajar, terkait apa-apa saja sistem atau komponen yang penting di motor listrik. Diantaranya ada controller, dinamo dan baterai.

“Tahun depan kami akan ikuti lomba lagi, Insya Allah kedepan kami akan lebih baik lagi. Semua yang kurang-kurang akan kami perbaiki. Alhamdulillah tim otomotif kompak semua, (dapat) dukungan kepala sekolah dan rekan-rekan guru,” ucapnya.

Sementara itu, Guru Otomotif SMKN 1 Sintang, Agus Parmono menyebutkan, saat ini pihaknya juga menerima konversi motor konvensional menjadi motor listrik. Ada beberapa paket yang ditawarkan untuk produk-produk tersebut, mulai dari Rp 10 – Rp 15 juta untuk paket hemat, dan harga maksimal atau komplit Rp 30 juta.

“Kami juga bisa membuat motor listrik versi balap, jadi bisa kami buat sesuai pesanan,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala SMKN 1 Sintang, Poeryanto menambahkan, Nurdin sebagai guru pembimbing atau guru otomotif di sana juga sudah diikutsertakan ke dalam diklat upskilling oleh pihak sekolah.

“Program yang diikuti selama lima hari itu bertujuan untuk mempelajari motor listrik. Jadi mempelajari motor listrik untuk dikembangkan kedepannya,” ujarnya.

Mewakili pihak sekolah, Poeryanto menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Kadisdikbud Kalbar yang sudah datang langsung melihat karya pelajar dan guru SMKN 1 Sintang itu.

“Saya kepala SMKN 1 Sintang berbangga sekali, beliau datang ke sini, untuk mengunjungi kami,” katanya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment