Dinilai Masuk Tidak Permisi, PT BIA Ditolak Masyarakat Dusun Permai Baru Putussibau Selatan

KalbarOnline, Putussibau – Dinilai Masuk  tidak permisi, masyarakat Dusun Permai Baru, Desa Kedamin Darat, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu menolak kehadiran PT Borneo International Anugrah (BIA).

Aksi penolakan Masyarakat itu mendapat pendampingan dari Tim Advokasi Satria Borneo Raya (Saber) untuk menutup aktivitas PT BIA di wilayah Dusun Permai Baru pada Selasa (22/08/2023).

Penutupan tersebut berdasarkan kesepakatan masyarakat yang telah disampaikan pada pertemuan tanggal 19 Agustus 2023, antara masyarakat dan pihak perusahaan yang difasilitasi oleh Desa Kedamin Darat, di mana masyarakat memberi tenggat waktu 3 hari, agar menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah Desa Kedamin Darat.

Baca Juga :  Paket Komplit, Masyarakat Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Bulatkan Suara ke Midji – Norsan

Penutupan aktivitas PT BIA yang dilakukan secara adat Dayak Kantuk itu dihadiri Temenggung Suku Kantuk Putussibau Selatan, Yohanes Bulin, Ketua Adat Desa Kedamin Darat, Valerius Beraun, Ketua Umum Saber, Agustinus beserta anggota, Kapolsek Putussibau Selatan beserta anggota, Babinsa Kedamin Darat, perangkat Desa Kedamin Darat dan seluruh masyarakat Dusun Permai Baru.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan masyarakat Desa Kedamin Darat, Aleksius Ajin menyampaikan jika penutupan PT BIA yang dilakukan secara ritual adat tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pihak perusahaan yang telah masuk tanpa adanya izin oleh masyarakat luas.

Baca Juga :  Pembangunan Puskesmas Bunut Hulu Dilanjutkan 2021

“Ini wilayah kita, ibaratnya mereka datang ke rumah kita tanpa permisi, memang sebelumnya ada sosialisasi, tapi itu hanya dilakukan untuk beberapa orang saja. Kami sebagai masyarakat sebenarnya ingin minta keterangan seperti apa proses masuknya PT BIA,” katanya.

Maka masyarakat kata Aleksius Ajin, khususnya Dusun Permai Baru sepakat pada tanggal 17 Agustus 2023 menolak keras PT BIA beroperasi di wilayah Dusun Permai Baru, Desa Kedamin Darat.

“Kami bukan anti perusahaan, tapi karena cara perusahaan yang datang ke wilayah kami yang tidak baik,” ungkapnya. (Ishaq)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment