Lebih Hemat 80 Persen Pakai Kendaraan Listrik, Masyarakat Pun Bisa Nikmati Beragam Kemudahan

KalbarOnline, Jakarta – PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia. Beberapa kalangan masyarakat sangat merasakan manfaat dan keuntungan transisi ke kendaraan listrik ini.

Salah satunya Norita, pengguna mobil listrik ini menuturkan betapa hemat dan ramah lingkungannya EV yang sudah ia gunakan selama 5 bulan tersebut.

“Mobil listrik sangat menghemat biaya operasional, dari pajak hingga service pun lebih murah. Biasanya service itu bisa sampai Rp 500 ribu, tapi untuk mobil listrik hanya Rp 100 ribu. Ini juga sangat ramah lingkungan, tidak mengeluarkan asap dan polusi,” tutur Norita.

Norita juga menambahkan, pengguna EV tidak perlu khawatir walaupun macet biaya operasional akan tetap stabil dan menjadi murah.

“Kalau dulu itu perbulan saya bisa menghabiskan Rp 2 juta rupiah setiap bulannya, namun seketika saya beralih ke mobil listrik, hanya hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 200 – 300 ribu per bulannya,” kata Norita.

Petugas Haleyora Power melakukan uji coba pengisian daya kendaraan listrik yang menggunakan home charging di rumah pelanggan. (Foto: PLN)
Petugas Haleyora Power melakukan uji coba pengisian daya kendaraan listrik yang menggunakan home charging di rumah pelanggan. (Foto: PLN)

Hal serupa juga disampaikan Driver Ojol, Wawan Poedji Santoso yang mengaku merasakan lebih hemat dan nyaman setelah beralih menggunakan motor listrik. Sejak menggunakan EV untuk ojek online, dirinya mampu menekan pengeluaran berlebih.

“Sekarang malah bisa menabung lebih banyak. Pengeluaran bensin sebesar Rp 50 ribu per hari serta ongkos perawatan sekitar Rp 200 ribu saban 2 – 3 minggu, tak ada lagi,” ungkap Wawan.

Baca Juga :  IPB Peringkat Pertama dan Tak Ada PTS, Kemendikbud Ungkap Penilaiannya

Meski di awal sempat bingung menggunakan kendaraan listrik, Wawan mengaku kini tak lagi khawatir termasuk perawatan dan biayanya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pemerintah memang tengah mengakselerasi ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV di Indonesia guna menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.

“PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,” terang Darmawan.

Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.

Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PLN sebagai alternatif lain untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan pengisian daya. (Foto: PLN)
Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PLN sebagai alternatif lain untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan pengisian daya. (Foto: PLN)

Darmawan juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat. Sebagai gambaran, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (Km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh).

“Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp 13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. Dengan begitu menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM,” jelas Darmawan.

Baca Juga :  Cegah Munculnya Klaster di Pilkada 2020, Disiplin Terapkan 3M

Darmawan menerangkan, EV merupakan kendaraan yang sangat ramah lingkungan, ini juga akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih segar dan nyaman.

“Jika kita bandingkan emisi yang dihasilkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan EV, konsumsi 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 Kg Co2e, dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 Kg Co2e. Artinya dengan menggunakan kendaraan listrik kita sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon,” pungkas Darmawan.

Abdul Salam Nganro, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyambut penuh semangat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di wilayah Kalimantan. Kendaraan listrik dinilai mampu menjadi solusi transportasi di pelosok Kalimantan yang minim tersedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), namun sudah terjangkau jaringan listrik.

“Kami mendukung penuh pertumbuhan ekosistem ini, dengan memastikan keandalan penyaluran ketenagalistrikan hingga ke pelosok Kalimantan” pungkasnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment