IPB Peringkat Pertama dan Tak Ada PTS, Kemendikbud Ungkap Penilaiannya

KalbarOnline.com – Lima klaster perguruan tinggi Indonesia untuk 2020 telah diumumkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ada 15 perguruan tinggi dalam klaster 1 yang dianggap memiliki kualitas kinerja terbaik. Nama Institut Pertanian Bogor (IPB) pun berhasil berada di posisi pertama.

Diungkapkan, Dikti Kemendikbud, IPB menduduki peringkat pertama dengan skor 3648. IPB menggeser Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sebelumnya berada di posisi puncak pada tahun lalu dengan skor 3.671. ITB sendiri saat ini berada di posisi kelima.

Perlu diketahui, pengklasteran perguruan tinggi ini berdasarkan skor yang didapatkan data-data di perguruan tinggi. Klaster 1 untuk perguruan tinggi dengan skor di atas 2700. Kemudian klaster 2 dengan skor antara 2000-2700, klaster 3 dengan skor antara 1500-2000, klaster 4 untuk skor 1000-1500, dan klaster lima di bawah 1000.

Skor ini diperoleh dari data-data sahih yang tentang masing-masing perguruan tinggi. Mulai dari data di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti), data hasil penilaian kinerja perguruan tinggi yang telah dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungan Ditjen Dikti akan tetapi belum tersajikan di dalam PD Dikti, hingga data dari luar PD Dikti yang relatif telah mapan dan siap digunakan untuk mengukur kinerja perguruan tinggi.

Baca Juga :  Eks KSAD Jenderal TNI Wismoyo Tutup Usia

Dari hasil analisis terhadap data-data dari 2.136 perguruan tinggi yang tersedia, maka diperoleh hasil klasterisasi perguruan tinggi tahun 2020 yang terdiri klaster 1 berjumlah 15 perguruan tinggi, klaster 2 berjumlah 34 perguruan tinggi, klaster 3 berjumlah 97 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 400 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 1.590 perguruan tinggi.

”Ini pengelompokan perguruan tinggi sesuai dengan level perkembangannya. Klasterisasi ini jangan disalah maknai sebagai pemeringkatan,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam.

Dalam penilaian, ada sejumlah komponen yang dijadikan landasan. Diantaranya, mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (input), pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi (output), dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome).

  • Baca juga: Berikut Daftar 15 Perguruan Tinggi 2020 Teratas di Indonesia

Setiap komponen pun memiliki sejumlah indikator masing-masing. Nizam mencontohkan, salah satu indikator yang penting ialah leadership. Bagaimana pemimpin bisa membangun teamwork untuk mencapai misi dari perguruan tinggi tersebut.

Baca Juga :  HNW Minta Presiden Dengar Penolakan RUU Ciptaker Para Kepala Daerah

”Pertanian misalnya. Jadi bagaimana bisa membawa civitas akademikanya menuju ke sana. Melalui research, paten, dan lainnya,” paparnya.

Selain IPB, dari hasil klasterisasi tersebut, ada dua perguruan tinggi yang berhasil naik ke klaster 1. Yakni, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Malang (UNM). Hal ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitasnya.

”Yang sebelumnya hanya 13, kini jadi 15 yang ada di klaster 1,” tutur Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Ridwan.

Sayangnya, dari 15 perguruan tinggi tersebut tak ada PTS. Diakui Ridwan, saat ini memang belum ada yang masuk. Hal ini karena data yang diberikan tidak lengkap. Sementara, penilaian berdasarkan data yang bukan sekadar opini.

Karenanya, dia mendukung PTS untuk lebih giat melaporkan datanya. Harapannya, penggunaan data pada PD Dikti bisa jadi acuan untuk semua pengembangan dan kebijakan mengenai perguruan tinggi ke depan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment