Waspada Pelaku Hipnotis Gentayangan di Ketapang, Wanita Lansia Jadi Korban, Ratusan Juta Ludes Digasak

KalbarOnline, Ketapang – Komplotan pelaku tindak kejahatan dengan modus hipnotis kembali berkeliaran mencari mangsa di Kota Ketapang. Komplotan yang belum diketahui identitasnya itu pun sontak membuat masyarakat setempat merasa resah dan ketakutan.

Seperti dialami Mariana Makmur (70 tahun). Seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Jalan Merdeka, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan ini mengaku telah menjadi korban hipnotis oleh sejumlah orang misterius.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu tanggal 23 Juli 2023 lalu. Saat itu Mariana Makmur sedang berbelanja di Pasar Ratu Melati yang tak jauh dari kediamannya. Tiba-tiba ia dihampiri oleh seorang perempuan muda yang mengaku bernama Angel. Perempuan itu kemudian bertanya kepada Mariana di mana tempat orang yang menjual daun sirih merah.

“Saat itu saya berbelanja sekitar jam 7 pagi. Datang satu orang perempuan dengan badan agak kurus. Dia bilang sama saya di mana ada jual sirih merah, saya tunjukkan tetapi orangnya meminta yang tanam di pot, saya bilang tidak tahu. Tiba-tiba saat kami berbicara datanglah satu orang perempuan memberitahu tempat yang menjual sirih merah,” katanya saat ditemui KalbarOnline di kediamannya, Selasa (25/07/2023).

Baca Juga :  Akibat ‘Kantor Polisi Bersama’, Kapolres Ketapang Resmi Dicopot

Mariana menuturkan, kalau perempuan yang baru datang itu kemudian mengajak dirinya dan yang mengaku bernama Angel itu untuk pergi ke rumah orang yang menjual sirih merah. Dirinya sempat menolak ikut, namun terus dipaksa dengan dalih penjual sirih merah ini merupakan tokoh spiritual yang sakti.

“Saya menolak ikut mereka, tapi dipaksa terus. ‘Dekat saja tempatnya’ kata perempuan itu. Kemudian saya bersama dua orang itu keluar dari pasar dan dijemput mobil hitam oleh seorang laki-laki yang mengaku sebagai supir mereka,” ucapnya.

Pada saat di dalam mobil itulah, para pelaku mulai melancarkan aksi hipnotisnya dengan terus menerus mencuci pikiran Mariana melalui hal-hal yang berbau mistis. Satu di antara yang masih diingat Mariana, kalau dirinya akan terkena musibah sebab akibat suatu hal sehingga harus menyediakan beras, uang dan emas yang dibungkus dalam kain untuk kemudian didoakan oleh seorang dukun.

“Kemudian saya diturunkan di persimpangan. Dengan kondisi yang masih terhipnotis saya pulang rumah untuk mengambil uang dan perhiasan emas. Kemudian sekitar jam 9 pagi saya yang sebelumnya disuruh menunggu di dekat Taman Merdeka dijemput oleh mereka. Kemudian saya menyerahkan uang Rp 26 juta dan perhiasan emas kepada perempuan itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Antisipasi Covid-19, Bupati Ketapang Tiadakan Open House Natal 2020

Setelah menyerahkan bungkusan berisi barang berharganya untuk didoakan, beberapa saat kemudian para pelaku mengembalikan bungkusan itu kepada Mariana. Ia menyebut, kalau perempuan itu berpesan bungkusan itu boleh dibuka setelah satu minggu kemudian.

Setelah menerima itu, Mariana pun kemudian diturunkan di Jalan MT Haryono. Mariana yang masih terhipnotis kemudian melakukan aktivitas seperti biasa.

“Saya baru sadar besoknya, saat itu ada kerabat saya datang ke rumah bercerita kalau ada warga di Jalan Merpati yang menjadi korban hipnotis. Saya pun langsung teringat dengan bungkusan yang diberikan mereka di lemari. Kemudian saya ambil dan buka ternyata isinya sudah berubah menjadi garam dan sebungkus mie instan. Saya pun baru sadar kalau telah menjadi korban hipnotis,” ujarnya.

Mariana menyebutkan, kalau akibat kejadian itu dirinya mengalami kerugian sekitar seratus juta rupiah, terdiri dari uang Rp 26 juta dan perhiasan emas. Peristiwa ini pun telah ia laporkan kepada pihak Kepolisian Resort Ketapang.

“Saya berharap agar para pelaku segera tertangkap oleh polisi,” harapnya. (Adi LC)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment