Sebagai Cagar Budaya, Rumah Betang di Desa Lunsa Hilir Akan Direhab Melalui APBN Senilai Rp 19 Miliar 

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menghadiri kegiatan sosialisasi rehabilitasi cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir, di Desa Urang Unsa, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Kamis (06/04/2023).

Ada pun anggaran rehab yang diperuntukkan bagi cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir ini sebesar Rp 19 miliar, yang bersumber dari APBN.

Pada kesempatan tersebut Bupati Kapuas Hulu menyampaikan, merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Kapuas Hulu bahwa cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir telah mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat.

“Di mana salah satu cagar budaya yang sudah kita lestarikan di Kapuas Hulu mendapatkan perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat, melalui kementerian PUPR dan dukungan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, sehingga Rumah Betang Cagar Budaya di Lunsa Hilir ini akan segera terealisasi pembangunannya,” ucapnya.

Bupati Fransiskus menyampaikan, bahwa di kabupaten berjuluk Bumi Uncak Kapuas itu banyak sekali terdapat bangunan cagar budaya, terutama cagar budaya rumah betang. 

“Saya juga berharap rumah betang lainnya juga bisa mendapatkan bantuan renovasi,” harapnya. 

Namun atas bantuan yang telah diberikan  ini, Bupati Fransiskus menyampaikan, bahwa atas nama Pemerintah Daerah Kapuas Hulu pihaknya sangat berterima kasih.

“Kalau kita laksanakan melalui dana APBD tentu ini tidak mungkin terealisasi, karena anggaran yang di bangun ini cukup besar. Kita ketahui bahwa anggaran kita di kabupaten terbatas, sehingga untuk melakukan renovasi-renovasi yang semewah desain yang ini mungkin agak sulit,” kata bupati.

Baca Juga :  Resmikan Lokasi Sarai Brunyau, Ini Kata Bupati Nasir

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Fransiskus menerangkan, bahwa bukan hanya Rumah Betang Lunsa Hilir saja yang mendapatkan bantuan melalui Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, tetapi ada juga bantuan bagi pembangunan Waterfront Siluk dan banyak bantuan-bantuan lainnya.

“Tentu ini merupakan sinergitas antara pemerintah daerah, provinsi dan pemerintah pusat, sehingga hal yang tidak mampu kami kerjakan, yang tidak mampu kamu selesaikan melalui APBD, bisa dibantu melalui pemerintah pusat maupun melalui dari provinsi,” ungkapnya.

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menghadiri kegiatan sosialisasi rehabilitasi cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (06/04/2023). (Foto: Ishaq)
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menghadiri kegiatan sosialisasi rehabilitasi cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (06/04/2023). (Foto: Ishaq)

“Tentu hal-hal seperti ini yang ingin terus kita laksanakan, sehingga sangat membantu untuk melaksanakan pembangunan-pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu, seperti pembangunan yang sudah dikawal oleh Pak Lasarus, baik itu jalan, rumah bedah dan sebagainya,” jelasnya menambahkan.

Demi kelancaran pembangunan, bupati pun meminta kepada semua pihak, utamanya kepada kepala desa dan masyarakat agar mendukung pelaksanaanya hingga selesai. Adapun terkait hal-hal yang perlu dikomunikasikan, baik itu pembebasan tanam tumbuh, lahan dan lainnya, agar bisa diselesaikan secara bersama-sama.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus merasa sangat senang bisa datang ke Rumah Betang Lunsa Hilir sekaligus silaturahmi dengan masyarakat. Ia juga menyampaikan, bahwa solidaritas warga di rumah betang sangat tinggi.

“Bukan hanya bangunan yang harus kita lestarikan, tetapi juga adat istiadat serta budayanya, jadi jangan rumahnya saja bagus tetapi isi juga harus bagus, kebersamaan masyarakat juga harus bagus, karena apa guna bangunan megah tapi tidak diisi orang-orang baik,” katanya.

Baca Juga :  Soal Pembangunan Infrastruktur, Bupati Kapuas Hulu: Akan Dituntaskan Secara Bertahap

Lasarus memohon kepada segenap pihak, baik kepala desa, ketua adat dan masyarakat, agar bersama-sama menjaga selama kegiatan pembangunan ini berlangsung.

“Didukung para pelaksana, tolong dikomunikasikan, jangan ada masalah, kalau ada hal-hal yang perlu didiskusikan, didiskusikan, kalau pembangunan ini sudah selesai dan pembangunan Waterfront Siluk juga sudah selesai, saya berharap Pak Menteri yang meresmikan,” katanya.

Lasarus menerangkan, adapun total anggaran pembangunan renovasi cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir ini senilai Rp 19 Miliar. Ia berharap, dengan bagusnya kemasan cagar budaya Rumah Betang Lunsa Hilir ini nantinya, dapat menarik bagi banyak orang atau turis asing untuk datang.

“Kemudian nanti disini dibuat tempat pernak pernik, tempat jualan kain tenun, karena salah satu sektor yang tidak pernah punah itu adalah sektor pariwisata, ini dalam rangka kita mengembangkan pariwisata,” katanya.

“Bagaimana kita memanfaatkan kalau orang datang, supaya dia belanja, bapak ibu bikin manik-manik, bikin pernak-pernik khas kita orang Dayak, yang tidak ada di tempat lain yang hanya ditemukan di sini, nanti dibikin gerai dan dikemas sedemikian rupa,” tambah Lasarus.

Lasarus juga berharap agar warga lebih tertib dalam memberikan perhatiannya, terutama dapur harus diperhatikan dengan sebaik mungkin, jangan sampai menyebabkan kebakaran, selain itu juga harus tersedia pemadam api untuk keamanannya.

“Karena saya tidak ingin, sudah kita tata rapi-rapi terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan karena kita lengah,” pinta Lasarus. (Ishaq)

Comment