Singapura Sebut Situasi di Myanmar Meresahkan, Sanksi Bukan Solusi

KalbarOnline.com–Setelah melakukan lawatan ke Timur Tengah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memulai kunjungan bilateral ke sejumlah negara ASEAN. Dimulai dengan kunjungannya ke Brunei Darussalam, Rabu (17/2). Selain isu bilateral, kondisi Myanmar turut menjadi pembahasan.

Retno melakukan kunjungan kehormatan kepada Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Kemudian, melakukan pertemuan dengan Menlu Brunei Dato Erywan. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral. Termasuk, meningkatkan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Baca Juga :  Peneliti Singapura: Droplet Covid-19 Mudah Tersebar di Iklim Tropis

”Kami juga melakukan tukar pikiran mengenai beberapa isu ASEAN, antara lain kerja sama vaksin dan juga perkembangan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework,” tutur Retno dalam temu media secara daring, Rabu (17/2).

Selain itu, kedua belah pihak juga bertukar pikiran mengenai situasi Myanmar. Baik terkait perkembangan situasi di sana hingga bagaimana peran ASEAN membantu Myanmar keluar dari situasi saat ini dan melanjutkan proses transisi demokrasi.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 di Singapura Sempat Datangi Toko Buku Lebih dari 2 Jam

Retno menyampaikan, sejak hari pertama terjadinya perkembangan terbaru di Myanmar, terus melakukan komunikasi dengan para Menlu ASEAN, Menlu sejumlah negara, dan utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu Myanmar.

Comment