Vaksinasi Awak Media, Jokowi Upayakan 5000 Dosis Vaksin

KalbarOnline.com – Pemerintah akan memberikan 5.000 dosis vaksin COVID-19 kepada awak media dalam rentang waktu Februari hingga Maret 2021. Ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah kepada insan pers yang menjadi garda terdepan penyebaran informasi penanganan wabah global ini.

“Februari sampai awal Maret kita sediakan sebanyak 5000 orang insan pers untuk divaksinasi COVID-19,” ujar Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan Hari Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 secara virtual pada Selasa (9/2/2021).

Eksistensi insan pers, lanjut Presiden, harus mendapatkan perhatian khusus, karena memiliki peran penting dalam penanganan COVID-19. Melalui informasi optimisme yang dipublikasikan melalui berbagai kanal komunikasi dapat berpengaruh besar dalam penanganan wabah global ini.

Baca Juga :  Apa Kabar Menteri Agama Fachrul Razy?

Hasilnya, mampu mempengaruhi masyarakat luas untuk mendukung setiap kebijakan dalam memutus penyebaran pandemi di dalam negeri. “Saat pandemi rekan-rekan tetap bekerja berada di garis terdepan menyampaikan informasi sebagai jembatan yang menjaga harapan optimisme,” kata Kepala Negara.

Cara pemerintah menjaga keberlangsungan para insan pers dan industri pers dalam negeri telah dilakukan. Diantaranya adalah memberikan insentif, pengurangan BPH impor, hingga restitusi. Tujuannya, para insan pers dapat tetap bertahan di tengah kondisi pandemi yang masih melanda.

Baca Juga :  Arab Saudi Izinkan Umrah Mulai 1 November, Perhatikan Hal Ini Sebelum Berangkat

“Memang bantuan tersebut tidak seberapa, karena beban fiskal pemerintah sangat berat dari permasalahan kesehatan berat tatkala sektor swasta mengalami kendala,” kata Presiden.

Kemudian, pemerintah juga tengah merumuskan kebijakan publisher right yang termaktub dalam perundangan Cipta Kerja sektor Pos dan Telekomunikasi. Dampaknya dapat membuat industri media semakin bergelora ke depan.

“Layanan melalui internet perlu saya sampaikan, mengatur tentang perlu dioptimalkan industri media yang menjaga keseimbangan ekonomi digital dan keteraturan data,” tutur Presiden. [ind]

Comment