Bamsoet Dorong Bandara Kertajati Jadi Pusat Distribusi E-Commerce

KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati difungsikan menjadi pusat distribusi logistik e-commerce. Selain karena kapasitas bandaranya yang besar dengan daya tampung 1,5 juta ton kargo, akses bandara ini juga didukung dua infrastruktur besar di Jawa Barat. Di antaranya Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, dan akses Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu yang akan menghubungkan Kota Bandung dan Kertajati.

“Sehingga ada integrasi antara bandara, jalan tol, dan pelabuhan. Dengan demikian mampu memangkas waktu pengiriman barang. Terlebih daerah di sekitar Bandara Kertajati merupakan kawasan industri yang tersebar dari Cikarang, Bekasi hingga Karawang dan kota-kota sekitarnya. Apalagi daerah di sekitar Bandara Kertajati seperti Cirebon dan Indramayu terkenal memiliki berbagai kerajinan yang bisa di ekspor,” ujar Bamsoet usai mengunjungi kantor perusahaan jasa titipan PT Dirgantara Pos Intimoda (DIPOSIN), di Komplek Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (11/11) kemarin.

Baca Juga :  Doni Monardo Sebut Dirinya Tertular Covid-19 saat Makan Bersama

Ketua DPR RI ke-20 ini menilai, dengan mengoperasikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce, UMKM Indonesia bisa lebih mudah mengekspor hasil produksinya. Karena adanya kecepatan dan kemudahan dalam proses ekspor dan perizinan lainnya. Disisi lain, juga bisa menghidupkan aktifitas di Bandara Kertajati agar tak sepi atau bahkan mati suri seperti sekarang.

“Geliat perdagangan online (e-commerce) sedang melanda kaum milenial. Hanya dengan modal handphone dan berbagai perangkat teknologi informasi, mereka bisa mendapatkan konsumen hingga ke berbagai belahan negara dunia. Tugas pemerintah untuk membantu mereka memasarkan produknya melalui kemudahan ekspedisi,” tandas Bamsoet.

Baca Juga :  PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air

Bamsoet mengungkapkan, sejak diresmikan operasinya pada 24 Mei 2018, jumlah penerbangan di Bandara Kertajati masih jauh dari harapan. Padahal, Bandara Kertajati merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno Hatta. Sampai dengan akhir 2019 saja, tercatat rata-rata per harinya hanya ada 20 pergerakan pesawat.

“Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, operasional Bandara Kertajati terus menurun. Bahkan pada April 2020 sempat berhenti beroperasi lantaran tak ada penerbangan. Menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik e-commerce merupakan pilihan bijak dan solutif agar pembangunan bandara ini tak sia-sia,” pungkas Bamsoet.

Comment