Malaysia Khawatirkan Krisis Rakhine State Ancam Stabilitas ASEAN

KalbarOnline.com – Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan krisis berkepanjangan di Rakhine State, Myanmar dapat menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan ASEAN. Hishammuddin juga menegaskan bahwa Malaysia terus memantau pergerakan tidak biasa dari para pencari suaka etnis Rohingya dari Rakhine State dan Cox’s Bazar melalui rute-rute darat dan air.

Sikap tersebut disampaikan dalam intervensi Malaysia di Pertemuan antar-Menteri Luar Negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-53 yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (9/9). “Efek-efek yang terus mengalir dari krisis Rakhine State terus berdampak terhadap negara-negara lain di kawasan, dan ini termasuk Malaysia,” ujar Hishammuddin.

  • Baca juga: Malaysia Larang WNI karena Kasus Covid-19 Indonesia di Atas 150 Ribu
Baca Juga :  Jelang Lengser, Pecat Sejumlah Pejabat, Trump Wariskan Beban ke Biden

Lebih lanjut, Hussein memberikan tiga pendapat terkait upaya penanganan isu tersebut, yang pertama yakni bagi negara-negara ASEAN untuk memberi perhatian khusus terhadap kejahatan transnasional yang melibatkan penyelundupan dan perdagangan etnis Rohingya, terutama negara-negara pesisir laut Andaman dan Selat Malaka.

“Kejahatan ini dimungkinkan oleh berlanjutnya krisis di negara bagian Rakhine, yang titik penyelesaiannya belum dapat terlihat di waktu dekat bahkan setelah lebih dari dua tahun sejak krisis dimulai pada 2017,” papar Hishammuddin.

Baca Juga :  Festival Danau Sentarum Betung Kerihun 2017 Dapat Dua Jempol Dari Menpar

Hishammuddin juga menyoroti tindakan penyelundupan dan perdagangan orang yang dilakukan melalui teritori-teritori negara anggota ASEAN, dan menggarisbawahi pentingnya kerja sama guna menangani masalah tersebut. “Ketiga, Malaysia mendukung proses repatriasi yang dilakukan secara sukarela, aman, dan bermartabat,” ungkapnya.

Hishammuddin menambahkan kendati jalur pemulangan perlu dibuka secepatnya, proses repatriasi juga harus kredibel dan sesuai dengan aturan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment