Festival Danau Sentarum Betung Kerihun 2017 Dapat Dua Jempol Dari Menpar

Tak hanya pengisi acara, pedagang kecil turut kecipratan rezeki nomplok

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BKDS), sukses menyelenggarakan acara puncak Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (DSBK), yang dipusatkan di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Festival tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kapuas Hulu, Pemerintah Pusat, Balai Besar TNBKDS dan LSM (WWF Kalbar, Dian Tama, Riak Bumi, PRCF Indonesia, Kompakh, ASPPUK, Lanting Borneo, Sampan) dan masih banyak lembaga lainnya serta masyarakat Kapuas Hulu.

Festival DSBK tahun 2017 ini merupakan Festival DSBK terbesar yang pernah digelar di Bumi Uncak Kapuas.

Rangkaian kegiatan dalam rangka Festival DSBK ini sudah mulai di launching pada bulan Mei lalu, sejak Mei hingga Oktober ini sudah digelar beberapa kegiatan seperti launching festival DSBK, launching logo dan kalender Festival DSBK, pameran, festival perbatasan, festival tembawang, dan sejumlah rangkaian kegiatan lainnya.

Pada puncak festival ini menampilkan hasil dari kekayaan alam serta seni budaya yang ada di Kapuas hulu, mulai dari stan pameran kerajinan tangan khas masyarakat Dayak, perlombaan permainan tradisional pangkak gasing, lomba sumpit, penampilan permainan sape, tari-tarian, lomba speedboat di danau Sentarum dan karnaval minum madu.

Tak hanya itu, wisatawan juga diajak menikmati keindahan alam di kawasan taman nasional dengan mengelilingi Danau Sentarum menggunakan Kapal Bandong dan mengunjungi pulau Melayu dan pulau Sepandan, pulau yang berada dikawasan Danau Sentarum.

Bupati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pariwisata atas dukungan yang telah diberikan.

“Terima kasih Kementerian Pariwisata atas dukungannya. Memang ini yang kita inginkan. Dampaknya tidak hanya ke pariwisata saja, tetapi masyarakat juga bisa merasakan dampak positifnya,” ujar Bupati.

Seperti diketahui, Menpar Arief Yahya, selalu menekankan bahwa setiap event pariwisata yang sukses menghadirkan crowd selalu menghasilkan dampak ekonomi.

“Rumusnya perpindahan orang itu sama dengan perpindahan uang,” kata Arief Yahya.

Bupati mengatakan bahwa salah satu tujuan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (DSBK) yakni ingin melestarikan adat istiadat yang mampu menarik perhatian wisatawan.

“Adat istiadat, seni dan budaya merupakan kearifan lokal yang perlu dipelihara karena tidak semua daerah memiliki potensi pariwisata seperti daerah Kapuas Hulu,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Bupati Kapuas Hulu Hadiri Rakor Nasional Kebijakan Toponimi dan Batas Daerah Tahun 2022

Orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini juga mengklaim bahwa sepanjang Festival kemarin, Kapuas Hulu penuh kerumunan wisatawan.

Baik wisatawan Indonesia, Malaysia, Brunei dan negara tetangga lainnya, semua berbaur menjadi satu, bahkan jumlahnya sangat ramai. Saat malam penutupan acara, 28 Oktober 2017, pengunjung yang hadir menembus angka 10 ribu orang. Total, ada lebih dari 15 ribu orang yang hadir selama even berlangsung.

“Dari kuesioner yang diolah tim Analisis Data Pasar Kemenpar memang seperti itu. Selama 24-28 Oktober pengunjungnya menembus 15 ribu orang. Kalau masing-masing orang membelanjakan Rp200 ribu saja, sudah Rp3 miliar uang yang beredar di Kapuas Hulu. Commercial dan social valuenya sukses. Masyarakat Kapuas Hulu ikut panen raya,” ucap Bupati penuh bahagia.

Menurutnya, untuk kemajuan pariwisata tidak terlepas dari dukungan semua pihak, termasuk masyarakat di sekitar kawasan wisata.

“Kami berharap dengan kemajuan pariwisata dapat memberikan manfaat agar masyarakat semakin sejahtera,” katanya.

Sementara, Joko salah seorang pedagang bakso yang turut meramaikan Festival DSBK 2017 ini mengaku kewalahan melayani para pembeli.

“Alhamdulillah sejak 24 Oktober selalu ramai dikerumuni pengunjung, banyak wisatawan asing yah. Rata-rata dalam sehari dagangan kami terjual Rp 2 juta -3 juta/hari. Bahkan malam penutupan tembus Rp6 juta,” ucap Joko.

Tak hanya Joko, Wawan yang merupakan pedagang kopi juga kecipratan rezeki melalui festival akbar tersebut.

Sejak H-2 acara, kedai-kedai kopi di sekitar lokasi acara tak pernah sepi. Warungnya bahkan sampai buka 24 jam. Padahal, di hari biasa, warung kopi di salah satu perbatasan Indonesia-Malaysia itu biasanya hanya buka sampai pukul 16.00.

“Kopi saya laku deras. Banyak untung lah. Omsetnya di atas Rp5 juta per hari. Saya sampai buka 24 jam,” ujar Wawan.

Testimoni para pedagang memang sesuai dengan kemeriahan acara. Agenda penutupan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun memang luar biasa.

Zaskia Gotik serta Nugie yang ikut diboyong ke area perbatasan dan sukses menghipnotis 15 ribu lebih orang yang memenuhi lapangan Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, saat malam penutupan.

“Ini terobosan besar yang menghasilkan banyak manfaat untuk masyarakat perbatasan. Border tourism ala pak Menpar Arief Yahya sukses besar,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara yang juga merupakan Sekda Kapuas Hulu, Ir H Muhammad Sukri.

Baca Juga :  Diguyur Hujan, Jalan Amin dan Kom Yos Sudarso Putussibau Tergenang

Sementara Nugie, mengakui bahwa Kapuas Hulu sudah memiliki modal yang sangat oke. Daerahnya punya nature keren. Punya Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun.

“Ini potensi besar untuk pariwisata. Sudah dua kali saya ke Danau Sentarum. Dan saya selalu terpesona dengan keindahan alamnya. Makanya saya menikmati sekali bersepeda di sini,” ungkapnya.

Nugie memang tak mengada-ada. Danau yang terbentuk pada zaman es ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan tak dimiliki daerah lain.

Tumbuhannya saja ada 510 spesies. Dan 33 spesies diantaranya endemik TNDS, termasuk 10 spesies diantaranya merupakan spesies baru.

Hewan mamalia di TNDS ada 141 spesies. Sekitar 29 spesies diantaranya spesies endemik dan 64 persen hewan mamalia itu endemik Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen diantaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo.

Ada yang membuat Nugie bangga, Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum adalah salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di dunia.

“Industri yang cocok dikembangkan di sini ya pariwisata. Alamnya dijaga, bukan dieksploitasi, dan masyarakatnya bisa ikut sejahtera,” ujar penyanyi sekaligus drummer band The Dance Company ini.

Suksesnya Festival Danau Sentarum Betung Kerihun 2017, langsung mendapat dua jempol oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Menurutnya, atraksi wisata berupa pertunjungan musik efektif menarik minat wisatawan.

“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Hotel laku, restoran hidup, pedagang kaki lima ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Dunia semakin mengenal Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun,” kata Menpar.

Hal itu turut diutarakan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti. Saat didampingi Kabid Promosi Wisata Alam, Hendry Noviardi, dia mengaku sangat senang. Selain ada lonjakan wisatawan, daerah juga ikutan kebagian rezeki yang tidak sedikit.

“Kalau di-create serius, pasti berdampak besar bagi perekonomian warga Kapuas Hulu. Jangan lupa, pariwisata adalah core economy Indonesia. Pariwisata memberi multiplying effect yang besar. Mudahan setelah itu Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun makin banyak dikunjungi wisatawan,” harap Esthy. (Haq)

Comment