Masjid Al-Aqsa dan Golden Dome Ditutup Antisipasi Penyebaran Virus Corona

KalbarOnline.com – Otoritas Muslim pada Minggu, (14/3/2020) mengumumkan bahwa Masjid Al-Aqsa ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Situs tersuci ketiga bagi umat Islam ditutup karena kekhawatiran tentang wabah COVID-19. Bagi jamaah yang ingin beribadah dan berdoa, mereka bisa melaksanakannya di lapangan luas di luar Masjid.

Penutupan Al-Aqsa ini adalah yang terbaru dalam serangkaian penutupan situs keagamaan di mana akses sebelumnya telah dihentikan atau sangat terbatas. Arab Saudi telah menghentikan ziarah umrah ke Mekah dan Madinah. Pemerintah Arab Saudi bahkan kemungkinan bisa membatalkan ibadah haji yang jauh lebih besar akhir tahun ini.

Mengutip Times of Israel, Direktur Al-Aqsa Syekh Omar Kiswani mengatakan, bahwa penutupan Masjid dan bangunan-bangunan lain di kompleks itu, termasuk ikon emas Kubah Batu atau Golden Dome, akan berlanjut tanpa batas waktu tak ditentukan.

Baca Juga :  Kecam Jerman Tak Mau Jual Senjata, Menlu Saudi: Kami Tidak Butuh Peralatan Militer Mereka

Langkah-langkah serupa telah diterapkan di Tembok Barat di dekatnya, tempat paling suci di mana orang Yahudi dapat berdoa. Doa di luar ruangan bisa dilaksanakan tetapi dibatasi jumlahnya. Yakni hanya 10 orang pada suatu waktu diizinkan di daerah tertutup, sesuai dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Israel.

Israel memberlakukan langkah-langkah sweeping travel dan karantina lebih dari seminggu yang lalu tetapi telah melihat jumlah kasus yang dikonfirmasi dua kali lipat dalam beberapa hari terakhir, menjadi sekitar 200. Pada Sabtu, pemerintah mengatakan restoran, mal, bioskop, pusat kebugaran dan pusat penitipan anak akan ditutup.

Baca Juga :  Jaringan Relawan Kartini Griya Loka BSD Dukung Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan

Termasuk juga membatasi pertemuan untuk 10 orang, termasuk untuk ibadah keagamaan, meskipun aturan-aturan itu tampaknya tidak meluas ke Temple Mount, situs paling suci di Yudaisme, yang berada di bawah pengawasan Yordania di mana non-Muslim dilarang.

Otoritas Palestina sejauh ini telah melaporkan 38 kasus virus corona di Tepi Barat, hampir semuanya terkait dengan wabah di kota Betlehem. Israel dan Palestina sebagian besar telah menutup kota itu.[asa]

Comment