Tukar Sampah Jadi Tabungan Emas Pegadaian

Pemkot Akan Bangun Bank Sampah Mini

PT Pegadaian (Persero) meluncurkan program

KalbarOnline, Pontianak – The Gade Clean and Gold. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pegadaian terhadap lingkungan. Melalui The Gade Clean and Gold, masyarakat bisa menjual sampahnya, terutama berbahan plastik, kertas dan sejenisnya, untuk dikonversi dalam bentuk tabungan emas Pegadaian.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi atas inovasi yang digagas oleh Pegadaian melalui program ‘Sampah Menjadi Emas’. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menampung sampah-sampah dari masyarakat yang sudah terpilah untuk kemudian dikonversi menjadi tabungan emas Pegadaian.

“Silahkan warga Kota Pontianak untuk menukar sampahnya menjadi tabungan emas, dengan 0,1 miligram senilai Rp6.200. Silahkan bawa sampahnya di bank sampah mini yang kita tempatkan di titik-titik tertentu untuk ditimbang. Nanti harganya akan kita konversikan menjadi tabungan emas,” ujarnya seusai menerima penyerahan secara simbolis bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Pegadaian (Persero) di halaman Kantor Pegadaian Pontianak, Senin (1/4/2019).

Sebagai tahap awal, lanjutnya, pihaknya akan membuat bank sampah mini di Kantor Wali Kota Pontianak. Pegawai atau staf di kantor tersebut secara berkala membuang sampah dari rumah untuk ditimbang di bank sampah mini yang ditempatkan di sana.

Baca Juga :  Menatap Pontianak 2018, Mashudi Siap Bertarung di Pilwako

“Setelah itu, baru diangkut ke bank sampah induk,” ucapnya.

Demikian pula di sekolah-sekolah, bank sampah mini juga ditempatkan di sana. Sehingga dengan banyaknya bank sampah ini diharapkan mampu mengurangi sampah secara signifikan dan menjadikan sampah itu bernilai.

“Sampah ini akan kita pilah, sampah organik, sampah plastik, kertas dan lainnya,” tutur Edi.

Ia berharap dengan adanya program ini, bukan berarti masyarakat memproduksi sampah sebanyak mungkin, tetapi untuk menyadarkan betapa pentingnya mengelola lingkungan ini menjadi lebih bersih dan lebih sehat.

“Dan sampah itu menjadi berharga karena bisa menjadi tabungan emas jika dijual,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Kota Pontianak ini juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Pegadaian yang telah menyalurkan Program CSR-nya kepada Pemkot Pontianak, berupa kendaraan sepeda motor roda tiga sebagai armada pengangkut sampah dan alat pencacah plastik. Bantuan ini akan dimanfaatkan untuk bank sampah yang ada di Pal Lima.

Baca Juga :  Tanggapi Kasus Perceraian di Pontianak, Ini Penjelasan Sutarmidji

“Di sana belum ada mesin pencacah, tetapi mesin pemilah skala kecil sudah ada,” imbuhnya.

Edi menambahkan, selain CSR tersebut, ada dua taman mini yang dibranding oleh Pegadaian, yakni di Pasar Mawar dan di simpang Jalan HOS Cokroaminoto. Dirinya menilai apa yang dilakukan Pegadaian sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Mereka merawat tamannya menjadi semakin menarik dengan tematik. Kita harapkan beberapa taman lainnya juga bisa kita kerjasamakan,” tukasnya.

Sementara Pemimpin Wilayah Pegadaian di Kalimantan, Edy Purwanto mengatakan, CSR Pegadaian tahun ini lebih fokus pada program lingkungan. Salah satunya, program Pegadaian Bersih-bersih melalui The Gade Clean and Gold.

“The Gade Clean and Gold ini diharapkan masyarakat lebih aware, lebih peduli dengan lingkungannya supaya lebih bersih,” tuturnya.

Supaya lebih menarik dan masyarakat tergerak untuk bersih-bersih, lanjutnya lagi, stimulusnya melalui tabungan emas Pegadaian. Dengan menjual sampah yang dikonversikan menjadi tabungan emas.

Selama ini, masyarakat beranggapan untuk memiliki emas itu mahal. Ternyata dengan hal yang saat ini mungkin dianggap sepele, seperti sampah, masyarakat sudah bisa berinvestasi dengan tabungan emas di Pegadaian.

“Jadi intinya, supaya kita peduli terhadap lingkungan dan juga peduli terhadap masa depan. Sehingga ada nilai tambah yang didapatkan masyarakat,” pungkasnya. (jim)

Comment