Tsunami di Kendawangan, BMKG Ketapang Tegaskan Hoax

KalbarOnline, Ketapang – Kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, Aqil Iqsan menegaskan bahwa informasi mengenai tsunami di Kendawangan merupakan informasi hoax.

Iqsan mengaku sudah mengetahui informasi yang beredar di media sosial mengenai warga Sungai Tengar yang mengungsi pada subuh hari lantaran panik dengan adanya informasi tsunami.

Tsunami di Kendawangan, BMKG Ketapang Tegaskan Hoax 1
Ilustrasi tsunami (Foto: ist)

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak mudah termakan isu yang tidak benar mengenai adanya potensi tsunami di wilayah Kendawangan.

“Memang, gelombang tinggi dan angin kencang itu berpotensi ada dan jauh hari sebelumnya sudah kita sampaikan imbauan. Tapi untuk tsunami atau gelombang pasang akibat tsunami itu tidak benar dan tidak ada,” jelasnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Imbau Masyarakat Ketapang Tak Mudik Lebaran

Menurut Aqil Iqsan masih banyak masyarakat yang salah pemahaman mengenai gelombang tinggi akibat adanya tsunami. Padahal, kata dia, gelombang tinggi merupakan fenomena alam berbeda dan memang beberapa hari lalu untuk wilayah pesisir Kalbar terdapat gelombang maksimum mencapai 2,5 meter dan berpotensi terjadinya pasang maksimum pada tanggal 24-27 Desember lalu.

Baca Juga :  Kades di Ketapang Meninggal Dunia Ketika Hendak Ikuti Upacara HUT ke-76 RI

“Kalaupun ada pasang sampai kerumah warga itu merupakan efek dari banjir rob karena gelombang tinggi dan itupun biasanya terdampak pada wilayah pesisir pantai dan berdekatan dengan sungai saat pasang maksimum terjadi, namun untuk potensi tsunami saya katakan itu tidak ada,” tegasnya.

Iqsan meminta masyarakat untuk tidak mudah panik dan terpengaruh dengan isu potensi tsunami yang tidak benar. Ia juga meminta para nelayan untuk selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi khsusunya nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil.

“Kalau bisa jangan melaut dulu beberapa hari sampai kondisi cuaca membaik, kemudian masyarakat waspada terhadap potensi angin kencang dan banjir rob,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment