Hadiri Perayaan Imlek di Sungai Pinyuh, Wabup: Yang Perlu Diubah Itu Cara Berpikir Atau Mindset

KalbarOnline, Mempawah – Wakil Bupati Gusti Ramlana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memaknai perayaan Imlek 2568 dan Cap Go Meh 2017 sebagai momentum perubahan. Terutama mengubah pola pikir agar lebih memahami keperibadian diri sendiri.

“Yang perlu diubah itu cara berpikir atau mindset. Kalau dulu kita selalu ingin tahu dengan orang lain dibandingkan diri sendiri, maka sekarang harus dibalik, kenali dulu diri sendiri barulah mencari tahu tentang orang lain,” ucapnya di sela Perayaan Malam Tahun Baru Imlek 2568 dan Cap Go Meh 2017 di Kecamatan Sungai Pinyuh akhir pekan lalu.

Ramlana mengatakan orang yang selalu membuat kesusahan atau menimbulkan kesulitan bagi orang lain dan lingkungan, maka orang tersebut pada hakikatnya tidak dapat memaknai dirinya sendiri.

Baca Juga :  Wagub Ria Norsan Sambut Kunjungan Jusuf Kalla di Kalbar

Menurutnya, orang seperti itu, terlalu sibuk mengusik kehidupan orang lain tanpa mengetahui tentang dirinya. Karena itu, menurut dia, pola pikir dan sikap tersebut harus diubah.

“Kalau perubahan itu dapat direalisasikan dengan baik, maka kita akan hidup tenang, bahagia, dan damai. Kekurangan dalam diri sendiri, bisa kita ambil dari orang lain. Sebaliknya, kelebihan yang ada dalam diri kita bisa pula diberikan kepada orang lain,” ujarnya berpendapat.

Terkait momentum perayaan tahun ayam api, Ramlana mengajak seluruh elemen di Kabupaten Mempawah untuk selalu menjaga dan memupuk persatuan serta kesatuan di lingkungan masyarakat.

Situasi dan kondisi bangsa yang kondusif, menurut dia, adalah warisan yang baik untuk generasi mendatang.

Baca Juga :  Kerap Ditanya Masyarakat “Nyagub” Lagi atau Tidak? Sutarmidji Jawab Begini

“Kita bisa melaksanakan pembangunan, membuka lapangan pekerjaan untuk bekal anak cucu. Agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang kuat, bermutu, dan berkualitas,” tuturnya.

Lebih jauh, Ramlana menyebut pentingnya menyiapkan generasi yang bermutu sebagai garansi untuk melanjutkan estafet pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Sebab, masa depan bangsa dan negara sangat ditentukan dari mutu dan kualitas generasi muda.

“Kita tidak ingin meninggalkan anak-cucu yang lemah, bodoh, dan tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya. Maka itu sejak dini kita harus mepersiapkan bekal yang baik untuk anak-cucu. Siapkan harta benda, fasilitas pendidikan, serta kesehatan yang baik,” pungkasnya berpesan. (Lis)

Comment