Minta Maaf Soal Pernyataan Pilih Capres Pro IKN, Pj Gubernur Kalbar: Saya Terlalu Bersemangat

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyampaikan permohonan maaf menyusul pernyataannya agar jangan memilih Calon Presiden yang tidak pro Ibu Kota Nusantara (IKN) yang belakangan dipersoalkan sejumlah pihak.

Harisson mengaku pernyataan itu terucap lantaran dirinya terlalu bersemangat dalam mewujudkan percepatan pembangunan di Kalbar sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

“Saya mengklarifikasi pernyataan saya jangan pilih capres yang tidak pro IKN yang saya sampaikan pada acara olahraga bersama ASN Provinsi Kalbar dalam rangka HUT Pemprov Kalbar ke-67 tahun 2024 pada 27 Januari kemarin di Halaman Kantor Gubernur Provinsi Kalbar bahwa pernyataan tersebut karena saya terlalu bersemangat dalam mewujudkan percepatan pembangunan di Kalbar,” kata Harisson, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga :  Di Hadapan Ribuan Wisudawan UGM, Sekda Harisson Minta Para Sarjana Gunakan Jiwa dan Pikiran Gadjah Mada

Harisson berujar, dirinya ingin semangat mulia mewujudkan pembangunan yang tadinya dengan paradigma Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris segera diwujudkan dengan pembangunan ibu kota negara.

“Provinsi Kalbar sebagai mitra ibu kota negara akan terdampak percepatan pembangunan infrastruktur dan percepatan kesejahteraan masyarakatnya,” kata Harisson.

Harisson pun menegaskan bahwa IKN merupakan amanah Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN sebagaimana diubah dengan UU nomor 21 tahun 2023 tentang IKN, sehingga dirinya meyakini setiap pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden akan menjalankan amanah tersebut.

Baca Juga :  Sutarmidji Bakal Mutasi Dua Kepala Dinas dan Satu Kabid Jika Data Tak Sesuai

“Saya yakin setiap capres akan menjalankan amanah Undang-undang tersebut,” tegas Harisson.

Karena itu dirinya mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kalbar untuk tetap netral dan menggunakan hak politiknya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

“Dalam kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat dan pihak-pihak yang merasa dirugikan terhadap pernyataan saya tersebut,” pungkasnya.

Comment