Ke Pontianak, Dirut Pelni Pastikan Kenyamanan dan Keamanan Kapal Selama Liburan Akhir Tahun

KalbarOnline, Pontianak – Guna memastikan kenyamanan dan keamanan kapal serta penumpang saat berlayar, Direktur Utama PT Pelni (Persero), Tri Andayani mengecek langsung kesiapan kapal-kapal Pelni di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, pada Kamis (28/12/2023).

Ia menyampaikan, Pelabuhan Dwikora di Pontianak ini merupakan pelabuhan kelima yang telah ia datangi dalam rangka monitoring tersebut.

“Pontianak ini ini pelabuhan kapal yang ke lima yang saya lakukan monitoring, pertama ke Surabaya, kedua Ternate-Tidore, Sorong, Bitung. Untuk Indonesia bagian tengah ini saya ambil di Pontianak,” katanya kepada awak media usai mengecek kondisi dan kesiapan KM Bukit Raya.

Tri menyampaikan, adapun bagian kapal yang dilakukan pengecekan diantaranya mesin. Mulai dari mesin induk, mesin bantu dan mesin AC. Ia menilai kondisi semua mesin tersebut berjalan baik, ruang kamar mesin juga bersih.

“Yang kedua yang saya cek adalah terkait dengan alat keselamatan, alat keselamatan adalah satu faktor yang penting dalam pelayaran,” ujarnya.

Baca Juga :  Buruh Pusatkan Penolakan UU Cipta Kerja Jakarta Timur di Pulogadung

Di KM Bukit Raya sendiri, kata Tri, memiliki 5 jenis alat keselamatan, diantaranya sekoci dengan kapasitas 100 – 125 orang, rakit terapung yang bisa memuat 25 orang, life jacket sebanyak 2000 unit—padahal kapasitas maksimal di KM Bukit Raya hanya berkapasitas 1400 orang. Kemudian lifebuoy (pelampung bulat), selanjutnya alat keselamatan untuk meluncurkan penumpang ke bawah, yang bisa menampung 100 orang.

Overall untuk KM Bukit Raya ini baik, dan Insya Allah untuk di seluruh kapal Pelni saya melihat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Tri turut mengungkapkan, bahwa terjadi peningkatan penumpang kapal selama libur Natal dan Tahun Baru (nataru), jumlahnya sekitar 600 ribu orang se-nasional dibanding dengan tahun lalu.

“Untuk Pontianak sendiri, kapal Pelni yang menyinggahi Pontianak ini ada 2, KM Bukit Raya dan KM Lawit, dua-duanya dari (Pelabuhan) Tanjung Priuk. Total penumpang yang sudah naik dari Pontianak sebanyak 2200 penumpang, untuk penumpang turunnya 1900 di masa nataru,” katanya.

Baca Juga :  H-3 Lebaran, Pelabuhan Dwikora Pontianak Dipadati Pemudik

Tri menyebut, bahwa lonjakan penumpang pada masa nataru ini telah dimulai dari tanggal 19 Desember dan diprediksi akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang. Lonjakan tersebut juga dipengaruhi oleh masa liburan anak sekolah.

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang itu, pihak Pelni sebenarnya telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan menambah frekuensi perjalanan kapal. Di mana strategi ini sebelumnya, kata Tri, pun sudah dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Perhubungan RI.

Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa sejauh ini pelayaran yang dilakukan oleh kapal-kapal Pelni berlangsung aman dan lancar, termasuk tidak adanya kendala mengenai pendangkalan sungai.

“Di seluruh pelabuhan Alhamdulillah, tidak ada masalah pendangkalan, kalau pasang surut wajar ya. Kalaupun terjadi pendangkalan, itu kita berkoordinasi dengan Pelindo dan Kemenhub untuk meminta pengerukan di area pendangkalan tersebut,” katanya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment