Petinggi MUI Sebut RS Indonesia di Gaza Dibangun untuk Kemanusiaan

KalbarOnline.com – Majelis Ulama Indonesia menyebut bahwa Rumah Sakit Indonesia (RSI) di jalur Gaza, Palestina dipastikan menjadi fasilitas medis yang dibangun untuk kemanusiaan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim, di Jakarta pada Jumat (10/11).

“Israel bukan tidak tahu bahwa Rumah Sakit Indonesia dibangun di bawah insiasi MER-C dan bekerja sama dengan pihak Palestina untuk kemanusiaan,” ungkap Sudarnoto.

Dia mengatakan, tudingan Israel tentang adanya jaringan terowongan di bawah yang digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangan merupakan fitnah yang tidak bisa dimaafkan.

“Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai tempat persembunyian Hamas itu adalah fitnah yang tidak bisa dimaafkan dan keji sekali. Ini adalah dalih untuk menghabisi Gaza,” kata Sudarnoto Abdul Hakim.

Baca Juga :  MUI: Jangan Ubah Azan Menjadi Ajakan Jihad

Menurutnya, penyerangan terhadap fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, termasuk juga rumah sakit dan ambulans adalah tindakan yang melanggar hukuman kemanusiaan internasional dan kejahatan perang.

“Apalagi ada undang-undang kemanusiaan internasional tidak boleh menyerang fasilitas medis,” ucap Sudarnoto.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa Indonesia mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza.

Dia menuturkan, pihak Kemlu juga sudah berkomunikasi dengan pihak lembaga relawan kemanusiaan Indonesia MER-C di Gaza.

Baca Juga :  Lembaga Kemanusiaan Gelar Aksi Bela Palestina di Kabupaten Bogor

Pihaknya juga mendapat informasi bahwa tiga WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.

Selain itu, Iqbal mengatakan, sasaran roket Israel adalah daerah Taliza’tar yang sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia.

Sebelumnya, pesawat tempur Israel membombardir delapan rumah sakit di Jalur Gaza dalam tiga hari belakangan, berdasarkan laporan kantor media pemerintah di Gaza pada Kamis (9/11).

Agresi Israel juga sudah memaksa 18 rumah sakit tidak beroperasi sejak 7 Oktober. (ant)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment