Raja Mempawah Baiat Maman dan Andry dengan Gelar Kekerabatan Keraton Amantubillah

KalbarOnline, Mempawah – Dua di antara putra terbaik Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman dan Andry mendapatkan anugerah gelar kekerabatan dari Kerajaan Amantubillah Mempawah oleh Raja Mempawah XIII, Pangeran Ratu Mulawangsa, Mardan Adiwijaya Kesuma Ibrahim.

Pembaiatan gelar terhadap keduanya dilakukan bersama puluhan tokoh lainnya di Istana Amantubillah Mempawah, Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Selasa (12/09/2023) malam.

Ritual penyematan gelar berlangsung khidmat. Maman Abdurrahman yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dapil Kalbar kala itu dikukuhkan dengan gelar Pangeran Narutala Asasta Atala. Sementra Andry yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kubu Raya dikukuhkan sebagai Pangeran Muda Nada Apta.

Raja Mempawah XII, Pangeran Ratu Mulawangsa, Mardan Adiwijaya Kesuma Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Kerajaan Amantubillah Mempawah sendiri telah menjalin hubungan kekerabatan yang cukup luas dengan berbagai lapisan masyarakat, suku, daerah, provinsi bahkan antar negara.

“Mempawah ini punya persaudaraan sampai ke tanah Melayu di Sumatera kemudian di Semenanjung, kemudian di Sarawak, Sabah dan lainya. Kita juga bersaudara sampai ke Bali, NTT, luas sekali,” ujarnya.

Sehingga dengan hubungan kekerabatan yang kuat tersebut, maka dimanapun dan kemanapun kerabat Kerajaan Mempawah berada dan pergi, tentunya mereka tetap akan disambut dengan baik.

“Kemana pun nanti kerabat saya pergi, bawa nama Kabupaten Mempawah, Insya Allah pasti mereka akan diterima dengan baik. Dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dari Sabah, Sarawak ada,” ucapnya.

Raja menekankan, ikatan persaudaraan ini merupakan bentuk keterikatan diri sebagai manusia yang berbudaya. Dan seseorang kata dia, tidak akan bisa maju tanpa bisa mempertahankan budayanya sendiri. Raja pun berharap, agar budaya kekerabatan ini dapat dipegang teguh dan diperkuat.

“Budaya ini mampu melintasi sekat-sekat, mungkin batas negara, mungkin batas administrasi. Ikatan ini adalah ikatan persaudaraan, sungguh berbahagia kalau ini bisa kita pertahankan bersama, bisa kita kembangkan bersama,” tuturnya.

Baca Juga :  Dialogis Bersama Warga Kalis dan Mentebah, Sutarmidji: Program Midji – Norsan Sangat Terukur dan Bisa Diwujudkan

Dalam kesempatan yang sama, Raja Mempawah turut memuji sosok Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman. Di mana sebagai putra daerah, Maman dinilai sebagai salah satu figur yang cukup memahami tentang keberagaman dan kebhinekaan, baik dalam konteks kedaerahan di Kalbar maupun Indonesia.

“Beliau ini adalah orang yang paham bagaimana kita harus mempertahankan kebersamaan. Karena keluarga (dari berbagai wilayah) kita kumpul di sini (keraton), kita akan mendengarkan pandangan-pandangan dari beliau,” ujarnya.

Sementara itu, Maman Abdurrahman dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kerajaan Amantubillah Mempawah yang telah memberikannya gelar Pangeran Narutala Asasta Atala.

“Terima kasih banyak Ayahanda Raja Mempawah beserta dengan Ibunda, dan salam hormat saya dengan sahabat saya para pangeran, segenap seluruh jajaran kerabat keluarga Kerajaan Mempawah beserta saudara-saudara saya dari berbagai etnis yang hadir malam ini,” ucap Maman.

Jujur, secara pribadi Maman mengaku tak pernah menyangka kalau ia bakal diberikan gelar kehormatan dan diangkat sebagai kerabat atau keluarga oleh Kerajaan Amantubillah Mempawah.

“Saya sejujurnya Ayahanda Raja, dalam hidup saya, saya itu menerima gelar hanya sekali saja, itupun gelar Sarjana Teknik waktu zaman saya kuliah,” tuturnya.

Oleh karenanya, Maman pun merasa kagum dengan keterbukaan Kerajaan Amantubillah Mempawah yang telah menjalin kekeluargaan dengan berbagai kalangan, kendati berbeda suku, budaya, latar belakang, profesi dan bahkan lintas negara.

“Tapi luar biasanya, pada malam ini saya menyaksikan sebuah budaya yang menurut saya inilah jati dirinya kita orang Kalimantan Barat, jati dirinya kita sebagai manusia,” ujarnya.

Maman pun berkomitmen, bahwa gelar Pangeran Narutala Asasta Atala yang kini disandangnya dari Kerajaan Amantubillah Mempawah akan dijaga dengan sebaik-baiknya. Baik secara pribadi maupun sebagai orang yang kini tengah mengemban amanat masyarakat Kalbar di panggung perpolitikan nasional.

Baca Juga :  Sutarmidji Miris Kalbar Belum Nikmati Pendapatan Dari Sawit

“Dan Insya Allah, pegang janji saya, saya akan amanahkan, saya akan jalankan dan saya akan tindaklanjuti dan akan saya teruskan adat istiadat dari Kerajaan Mempawah Amantubillah ini. Saya yakin (budaya kekeluargaan) ini yang terbaik buat kampung halaman kita, buat Kalimantan Barat dan buat bangsa kita Indonesia,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kubu Raya, Andry juga mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada segenap keluarga besar Kerajaan Amantubillah Mempawah, wabil khusus kepada Raja Mempawah XIII, Pangeran Ratu Mulawangsa, Mardan Adiwijaya Kesuma Ibrahim yang telah memberikan gelar kekerabatan Pangeran Muda Nada Apta kepadanya.

“Saya tentu tidak menyangka, dan saya anggap ini merupakan penghargaan yang luar biasa yang diberikan Kerajaan Amantubillah Mempawah kepada saya. Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih,” ucapnya.

Pria yang juga merupakan calon legislatif DPRD Provinsi Kalbar dari dapil Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah itu menyatakan, bahwa dirinya akan berkomitmen untuk selalu menjaga amanah yang telah diberikan Raja Mempawah XIII kepadanya, dengan terus mengedepankan rasa persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.

“Intinya pesan beliau tadi bagaimana kita terus menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama. Kita ini semua bersaudara. Kita memang tidak bisa memilih lahir dari rahim yang mana, tapi kita bisa memilih untuk menjadi siapa, dan mau berbuat apa untuk daerah ini, untuk negeri ini,” tutup mantan jurnalis senior Kalbar itu. (FikA)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment