Ganjar Sebut Ekonomi Jateng Tumbuh Berkat Petani dan Nelayan

KalbarOnline, Semarang – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengatakan, ekonomi Jateng tumbuh di atas nasional. Menurut calon presiden PDI-Perjuangan itu, hal tersebut tidak lepas dari peran petani dan nelayan.

“Ekonomi (Jateng) tumbuh sedikit di atas nasional, juga pasti karena semangat panjenengan,” kata Ganjar di halaman Kantor Gubernur, Semarang, Jateng, Senin (04/09/2023).

Ganjar menyampaikan hal tersebut di hadapan masyarakat yang ia temui dan datang berbagai daerah di Jateng, seperti Magelang, Pati, Temanggung, dan Banyumas. Tidak hanya petani dan nelayan, turut hadir pula pemuka agama dan pegiat kesenian tradisional.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat, pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut pada triwulan II 2023 sebesar 5,23%, secara year on year (yoy). Capaian ini lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,17%.

Baca Juga :  JK: Jangan Jadikan Masjid Tempat untuk Mengajak Pertentangan

Ganjar menambahkan, capaian tersebut juga berkat kerja sama para bupati dan wali kota di Jateng. Lepas dari itu, meskipun pertumbuhan ekonomi Jateng di atas nasional, Ganjar mengatakan perlu ada target yang harus lebih tinggi lagi.

“Kita langsung menyampaikan, ini pertumbuhan bagus, terus di gas, tapi inflasi mesti dikendalikan,” ucap dia.

Sebagai informasi, pertumbuhan tersebut tak lepas dari berbagai program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi Pemerintah Provinsi Jateng. Beberapa program, seperti Program Lapak Ganjar yang mewadahi pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terpilih.

Di bawah kepemimpinan Ganjar, Pemprov Jateng turut mendorong sertifikasi halal bagi pemilik UMKM. Tujuannya agar UMKM bisa naik kelas dan dapat menyerap banyak tenaga kerja.

Baca Juga :  Peringati Hari Konstitusi, Wapres: Kita Tak Boleh Kehilangan Arah

Pada 2023, Pemprov Jateng membina 183.181 unit UMKM yang menyerap 1.337.156 tenaga kerja dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 38,9 miliar serta omzet Rp 68,7 miliar. Jumlah ini naik drastis dibandingkan awal Ganjar menjabat pada 2013, yakni 90.339 unit UMKM dan menyerap 480.508 tenaga kerja.

Program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi lainnya memberi solusi permodalan bagi para pelaku usaha yang tidak memenuhi syarat perbankan dalam mendapatkan pinjaman. Selain itu, mendorong pemerintah membeli produk lokal.

Hal lain yang dilakukan mengupayakan Jateng menjadi kawasan industri dan meningkatkan investasi dengan layanan mudah, cepat dan murah. Sektor kreatif dan digital dikembangkan melalui program Hetero Space dan menggandeng marketplace. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment