Sekda Harisson ke Peserta KKN Kebangsaan: Jadikan Pengalaman di Perbatasan Sebagai Pelecut Semangat Membangun Bangsa

KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson secara resmi menutup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XI yang telah berlangsung selama sebulan penuh,  dimulai pada 20 Juli 2023 sampai dengan 20 Agustus 2023, di Auditorium Universitas Tanjungpura, Minggu (20/08/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh 951 mahasiswa dari 74 perguruan tinggi di berbagai penjuru negeri se Indonesia serta 2 perguruan tinggi dari perguruan tinggi luar negeri, yaitu University of Malaysia Sarawak (Unimas) dan Universitas Teknologi MARA (UITM) Shah Alam ini, merupakan kegiatan dari perwujudan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi secara utuh dan terintegrasi.

Kegiatan ini pun memadukan tiga dharma perguruan tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat–dalam satu kegiatan.

KKN Kebangsaan ini lebih mengedepankan penanaman wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air kepada mahasiswa melalui pengalaman belajar di masyarakat yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan.

Program ini merefleksikan pengetahuan teori yang disinergikan dengan pengalaman di lapangan yang mampu mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan.

Pada KKN Kebangsaan XI kali ini, para mahasiswa ditempatkan di 98 desa yang berada di Kabupaten Sambas (sebanyak 48 desa) dan Kabupaten Bengkayang (sebanyak 50 desa). Kedua kabupaten tersebut merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.

Baca Juga :  Sekda Harisson Hadiri Kongres ke-VII Forum Koordinasi BEM se-Kalbar

Pemilihan kedua lokasi berdasarkan pertimbangan khusus sesuai dengan tema KKN Kebangsaan yang diangkat pada tahun ini, yaitu “Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan untuk Menjaga Keutuhan NKRI di Wilayah Perbatasan Negara di Kalimantan Barat”.

Hal ini juga sejalan dengan fokus program agenda prioritas Presiden RI, Joko Widodo yaitu Nawacita, salah satunya membangun indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, serta meneguhkan kedaulatan negara dari wilayah perbatasan.

Atas Nama Pemprov Kalbar, Sekda Harisson menyambut baik dan merasa bangga karena Kalbar dipercaya sebagai tuan rumah, karena kegiatan ini berskala nasional dan diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi se Indonesia bahkan dari luar negeri.

“Ini wujud kebhinekaan Indonesia yang beragam suku dan budaya dalam semangat nasionalisme,” ungkap Harisson.

Dirinya juga sependapat dengan tema yang diusung, karena dua kabupaten yang ditunjuk berada di wilayah perbatasan dengan Malaysia, yakni Kabupaten Sambas dan Bengkayang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sambas dan Bengkayang atas dukungannya dalam pelaksanaan kegiatan ini, sebagai perwujudan tri dharma perguruan tinggi, dengan poin pengabdian kepada masyarakat, sudah mendampingi peserta selama KKN berlangsung,” ucapnya.

Dirinya juga berharap, agar kegiatan ini terus digalakkan. Hal ini juga untuk memperkokoh semangat persatuan bagi generasi penerus bangsa.

“Saya percaya seluruh mahasiswa dapat melihat potensi dan tantangan yang beragam. Kami berharap mahasiswa menulis dan menganalisis potensi lokal, kepemerintahan, potensi wisata, komoditas ketahanan pangan, pemberdayaan desa dan lainnya,” lanjutnya.

Baca Juga :  Amnesty Kecam Tindakan Represif Kepolisian Hadapi Pendemo Omnibus Law

Sebelum mengakhiri pidatonya, tak lupa Sekda Kalbar mengingatkan kepada peserta untuk mengimplementasikan pengalamannya kelak dalam membangun bangsa.

“Terima Kasih kepada seluruh pendukung kegiatan ini, mohon maaf apabila selama kegiatan terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Selamat kembali ke kampus masing-masing, jadikan pengalaman ini sebagai guru yang berharga,” pesan Harisson.

“Selanjutnya terus berinovasi demi memajukan indonesia. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, calon pemimpin masa depan, jadikan semangat integritas dan penguasaan teknologi sebagai bekal dalam membangun Indonesia,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko menyampaikan, bahwa KKN kali ini berbeda, karena mahasiswa benar-benar ditempatkan di wilayah perbatasan dan berbaur di sana.

“Perbatasan bukanlah sekedar garis pemisah wilayah, mahasiswa berkesempatan langsung melihat kondisinya dan berkontribusi nyata. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung KKN Kebangsaan ini,” kata dia.

Selaku tuan rumah, dirinya turut memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan selamat kembali ke kampus masing-masing.

“Di perbatasan mahasiswa mengabdi, karya nyata diberikan dengan sepenuh hati, KKN Kebangsaan XI memberikan dedikasi untuk negeri, semoga terkenang untuk kesuksesan nanti,” tutup Garuda dengan sepenggal pantun. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment