Di Pekan QRIS Nasional 2023, Sutarmidji Sebut Hanya Orang “Sepok” yang Masih Nyimpan Uang Banyak di Dompet

KalbarOnline, Pontianak – Dalam Rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan dan Semarak Kemerdekaan Industri Jasa Keuangan, Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Kalbar mengadakan Pekan QRIS Nasional 2023, di halaman Kantor Gubernur Kalbar.

Kegiatan yang melibatkan perwakilan bank pemerintah maupun bank swasta di Kalbar itu merangkai sejumlah event, seperti pelaksanaan senam zumba, pameran stand bazar aneka produk UMKM makanan dan minuman, bazar pangan murah, fun games dalam rangka peringatan hari HUT RI ke 78 tahun dan konser musik yang dimulai dari Minggu (20/08/2023) pagi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar mengharapkan, agar semua transaksi keuangan dapat dilakukan secara elektronik, tidak lagi dengan cash dan sebagainya, khususnya pada jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar.

Bak gayung bersambut, dengan menerapkan sistem tersebut Pemerintah Provinsi Kalbar mendapat rangking kedua setelah DKI Jakarta dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

“Ini harus kita pertahankan dan saya selalu sosialisasikan agar setiap transaksi diusahakan tidak dalam bentuk cash. Makanya, orang yang masih menyimpan uang dalam jumlah besar di dompet tu sepok (ketinggalan zaman),” ucapnya sembari tertawa.

Dirinya menyebutkan, untuk aliran dana berupa transfer pusat pun sudah menerapkan non tunai, dan untuk daerah di pemerintah kabupaten/kota juga didorong untuk transaksi non tunai.

“Sebagaimana saya selalu menggunakan transaksi non tunai baik itu memberikan sumbangan yang ratusan ribu rupiah pun, sehingga BPK melakukan pengauditan dapat diperiksa dan lebih jelas dari dana rekening, bahkan untuk berbelanja Saya juga menggunakan QRIS,” terangnya.

Baca Juga :  Sutarmidji Borong Tiga Penghargaan Sekaligus Dalam Sehari

Kemudian untuk transaksi-transaksi di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, Gubernur Kalbar juga mendorong transaksinya dapat menggunakan QRIS. Selain karena untuk mencetak uang menggunakan biaya yang mahal, untuk memusnahkannya pun perlu menggunakan biaya, sehingga dapat menjadi beban negara.

Kemudian ia menyebutkan dari segi personal, penggunaan transaksi QRIS juga aman, mengikuti trend dan perkembangan zaman, juga dapat memudahkan dalam semua sektor.

“Dari sektor pariwisata untuk pajak restoran, pajak hotel seharusnya sudah bisa terpantau dengan baik, untuk itu setiap program transaksi yang apapun bentuk dan modelnya baik itu QRIS dan lainnya harus terus disosialisasikan”, harap Sutarmidji.

Sebagai informasi, Gubernur Kalbar mengungkapkan Kalbar akan mendapatkan penghargaan Kejar Award yaitu program satu rekening satu pelajar, di mana Provinsi Kalimantan Barat merupakan juaranya.

“Hal ini karena banyaknya para pelajar yang telah memiliki rekening sendiri. mudah-mudahan ini juga merupakan satu terobosan bagi Kalimantan Barat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari menyampaikan, bahwa terkait Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), inflasi tahun 2023 ditargetkan sebesar 31 %. Year on year dengan inflasi di Kalbar pada bulan Juli 2023, 4,04 % year on years, masih di atas realisasi nasional sebesar 3,08 %.

“Berbagai upaya terus dilakukan dalam pengendalian Inflasi yang pada hari ini dalam rangka GNPIP, akan dilakukan beberapa kegiatan terkait dengan ketersediaan pasokan, akan diberikan 20.000 bibit dan benih kepada Tim Penggerak PKK se-Kalimantan Barat, Kelompok Wanita Tani dan juga Pondok Pesantren,” katanya.

Baca Juga :  46 Santri yang Kembali ke Kalbar Positif Covid-19

“Juga akan diberikan alsintan dan saprodi kepada kelompok petani padi dan hortikultura, dengan total bantuan sekitar Rp 500 juta rupiah, berupa supporting milling unit cultifacktor, pompa air dan lainnya,” sambungnya.

Pada hari yang sama, juga akan dilakukan gerakan pangan murah yang bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Badan Pangan Nasional dan Bulog, kegiatan pangan murah ini merupakan kegiatan ke 81 dengan subsidi sebesar 20 % dari harga pasar, kemudian keterkaitan dengan kelancaran distribusi juga telah dilakukan fasilitasi pemberian ongkos angkut.

Di akhir acara juga dilakukan penandatangan MoU oleh perwakilan  4 orang sekretaris daerah di kabupaten/kota di Kalimantan Barat dengan Bank Indonesia terkait Pengendalian Inflasi Singbebaswah.

Acara tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, perwakilan sekretaris daerah kabupaten Kota se Kalbar, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Lismaryani Sutarmidji, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kalbar, Windy Prihastari.

Turut mengikuti pembukaan Pekan QRIS Nasional 2023 yang dilaksanakan serentak di setiap provinsi se Indonesia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Kalbar, Maulana Yasin. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment