Buku Kacamata Sutarmidji, Cara Melihat Sutarmidji dari Kacamata Orang Lain

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji menghadiri peluncuran dan bedah buku berjudul “Kacamata Sutarmidji” di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (09/08/2023). Kehadiran buku tersebut merupakan apresiasi masyarakat yang tergabung di dalam tim penulis untuk Sutarmidji yang tak lama lagi akan mengakhiri masa jabatan sebagai gubernur.

Gubernur Sutarmidji mengungkapkan, buku tersebut 100 persen merupakan karya dari para penulis tanpa ada campur tangan dari dirinya. Di mana tim penulis menurut dia, berusaha memotret beberapa hal penting dari sosok dirinya. Termasuk interaksi dirinya dengan orang-orang yang diwawancarai penulis.

“Saya tidak mencampuri buku ini, tidak ada kata-kata dari saya, selain dari mereka yang mempersembahkan untuk akhir tugas saya yang dia bisa potret. Cuma buku ini (juga) ada sedikit memuat tentang latar belakang saya,” ungkapnya ketika diwawancarai awak media. 

Untuk melengkapi kisah tentang latar belakang dirinya dari usia anak-anak hingga sekarang, Midji–sapaan karibnya mengatakan, kalau dalam waktu dekat juga bakal diluncurkan buku biografi mengenai dirinya. Khusus buku yang rencananya diterbitkan tepat di tanggal ia mengakhiri masa jabatan sebagai gubernur itu, barulah ada campur tangan langsung dari dirinya.

Insya Allah ada buku biografi saya yang lebih (lengkap), kalau itu sumbernya Insya Allah dari saya. Tapi buku ini (Kacamata Sutarmidji) juga banyak yang menarik, saya saja sudah lupa apa yang saya buat, tapi direkam dalam buku ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Ikut Semangati Tim Polda Kalbar di Kejuaraan Bola Voli Kapolri Cup 2023

Dalam menulis dan menyusun buku Kacamata Sutarmidji lanjut dia, tim penulis menggunakan teknik yang cukup unik, yang mana buku itu tidak hanya cukup dibaca dari awal sampai akhir, melainkan ada bagian yang harus dibaca ulang agar bisa menemukan benang merah yang dimaksud.

“Membaca buku ini yang bagus dari penulis, orang terpaksa harus membalik kembali lagi ke awal untuk menyatukan tujuan dari yang ingin dicapai dari buku ini, kalau tanpa itu dia akan menganggap ini potong-potongan, penggalan (cerita),” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, perwakilan tim penulis Eka Damayanti menyatakan, ia bersama dua penulis lainnya, serta tim penyusun sengaja menerbitkan buku tersebut untuk mengapresiasi dan menghadiahkannya kepada Gubernur Sutarmidji.

“Buku ini adalah sebuah apresiasi dari masyarakat secara umum dari berbagai lapisan. Karena dalam lima tahun terakhir merupakan hal yang luar biasa. Ada pandemi, segala sesuatunya tidak mudah dilewati. Tapi berkat rahmat Allah bisa dilewati, dengan semangat berliterasi kami memberanikan diri, membuat tulisan kumpulan kisah yang merupakan tanda, (bahwa) begitu banyak butir-butir kebijakan (Sutarmidji), hal baik, yang sayang sekali jika terlewat begitu saja,” paparnya.

Dirinya sebagai ibu rumah tangga yang dipercaya menulis buku tersebut merasa sangat luar biasa. Apalagi Eka juga diberikan kesempatan mewawancarai Lismaryani sebagai istri dan orang terdekat Sutarmidji.

“Jadi sebetulnya buku ini meminjam banyak kaca mata melihat sosok Sutarmidji dari orang-orang terdekat. Dari orang-orang yang pernah dekat. Dengan kontributor yang memberikan masukan, pencerahan cerita, begitu banyak hal menggetarkan yang patut untuk didokumentasikan atau diabadikan,” tambahnya.

Baca Juga :  Minta Gerindra Cabut Dukungan Untuk Karolin, Arief: Ucapan Hasto Sudah Cukup Jadi Bukti

Salah satu yang paling unik dan penting di dalam buku tersebut, sebagai motivasi generasi muda saat ini disebutkan dia, adalah bagaimana Sutarmidji bercita-cita menjadi wali kota sejak usia anak-anak.

“Siapa yang punya cita-cita jadi wali kota ketika masih kecil? Itu (cita-cita) yang harus dijaga. Kekuatan ini yang perlu disebarkan kepada anak muda agar berani bermimpi, karena memang tidak mudah dan ini terangkum di sini (buku),” pungkasnya.

Selain Eka Damayanti, ada dua penulis yang masuk di dalam tim penulis buku Kacamata Sutarmidji, yakni Maya Nur I, dan S Fitriyadi. Buku yang dicetak pertama pada Agustus 2023 itu total memiliki 234 halaman.

Dimana dalam peluncurannya kemarin, tampak hadir Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Ketua TP-PKK Kalbar, Lismaryani serta para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan puluhan mahasiswa serta pelajar se-Kalbar.

Selain peluncuran buku, acara juga diisi dengan diskusi yang menghadirkan akademisi Eddy Suratman, pemerhati sejarah Safarudin Usman dan wartawan senior Kalbar Salman Busrah. (Jau)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by KalbarOnline.com (@kalbaronline)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment