Puncak Peringatan Hari Thalasemia Sedunia, Duta Kalbar Ajak Masyarakat Tingkatkan Pengetahuan dan Komitmen

KalbarOnline, Pontianak – Puncak peringatan Hari Thalasemia Sedunia pada Senin tanggal 8 Mei tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Barat berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak.

Secara resmi, kegiatan tersebut dibuka oleh Duta Thalasemia Provinsi Kalbar, Lismaryani Sutarmidji.

Dalam sambutannya, Lismaryani mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya tentang penyakit thalasemia. Menurut istri Gubernur Kalbar itu, pengetahuan atau edukasi tentang thalasemia dapat membantu mencegah agar penderita penyakit ini tidak bertambah.

“Thalasemia ini merupakan suatu bentuk kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah yang mudah rusak sebab umurnya lebih pendek dibanding sel darah normal pada umumnya,” ujarnya.

Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan cara melakukan skrining sejak dini. Hal itu berguna untuk mengetahui keberadaan gen thalasemia di dalam darah. Masyarakat pun diberitahukan bahwa penyakit ini sama sekali tidak menular.

“Thalasemia bukan penyakit menular, melainkan penyakit yang diturunkan oleh orang tua (gen/pembawa sifat). Seorang pembawa sifat thalasemia secara kasat mata tampak sehat (tidak bergejala), dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah serta analisis hemoglobin (skrining),” terang Lismaryani.

Sebagai informasi, puncak peringatan Hari Thalasemia Sedunia ini turut dirangkaikan dengan skrining thalasemia kepada para remaja dari beberapa perguruan tinggi di Kota Pontianak. Dengan adanya skrining tersebut maka diharapkan, dapat diketahui ada atau tidaknya gen thalasemia di dalam darah mereka yang mengikuti skrining.

Baca Juga :  Wagub Norsan: 80 Aksi Perubahan Siap Diimplementasikan

Lismaryani berharap, dengan digelarnya berbagai kegiatan dalam momentum Hari Thalasemia Sedunia ini, bisa menjadi bagian dari upaya mewujudkan komitmen bersama, terutama dalam rangka mencegah serta menanggulangi masalah thalasemia di Kalbar.

Lebih lanjut, perempuan yang juga menjabat selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provisni Kalbar itu juga mengingatkan, selain perlunya meningkatkan edukasi mengenai thalasemia, komitmen bersama juga penting dalam mencegah thalasemia ini.

“Adapun untuk mewujudkan zero kelahiran thalasemia mayor di Kalbar secara komprehensif perlu dilaksanakan berbagai upaya. Mulai dari promosi dan pencegahan faktor risiko, deteksi dini, diagnosis, pengobatan dengan dukungan surveilans, riset dan rehabilitas,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Lismaryani juga menyampaikan apresiasi terhadap berbagai pihak yang telah mensukseskan acara peringatan Hari Thalasemia Sedunia 2023. Karena selain TP-PKK Kalbar, kegiatan pemeriksaan golongan darah, dan deteksi dini thalasemia ini juga turut digagas oleh Dinas Kesehatan Kalbar yang bekerja sama dengan Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Kalbar serta pihak terkait lainnya.

“Saya mengharapkan komitmen dari seluruh pihak untuk turut serta dalam pengendalian thalasemia mayor di Kalbar ini,” harapnya.

Sebelumnya, peringatan Hari Thalasemia Sedunia 2023 ini mengangkat tema “Sadari, Peduli dan Sebarkan Edukasi untuk Penguatan Layanan Thalasemia”.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Feery Safariadi menyampaikan, bahwa skrining merupakan upaya yang paling penting dalam rangkaian penanganan dan pencegahan kasus thalasemia.

Baca Juga :  Ria Norsan dan Jarot Berikan Dukungan dan Doa untuk Kesembuhan Edi Kamtono

“Jangan sampai thalasemia minor atau pembawa sifat itu bertemu dengan minor juga, sehingga jadinya mayor. Upaya itu yang paling penting supaya jangan sampai menambah jumlah penderita thalasemia di Kalbar,” katanya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, skrining dapat dilakukan untuk semua usia. Hanya saja, yang paling baik menurutnya adalah pada saat persiapan pranikah, yakni di usia remaja. Harapannya saat skrining juga sekaligus diberikan edukasi, agar jangan sampai menikah antara pengidap thalasemia minor.

“Di kegiatan hari ini (kemarin) kami rangkaikan juga dengan pemeriksaan golongan darah, walaupun misalnya mereka negatif tidak memiliki minor, mereka bisa menjadi sahabat thalasemia untuk menjadi pendonor tetap bagi thalasemia,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua POPTI Kalbar, Windy Prihastari menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar atas terselenggaranya kegiatan peringatan Hari Thalasemia Sedunia tahun 2023 di Kalbar.

Selama ini, menurut Windy, pemprov melalui Gubernur Kalbar Sutarmidji serta Ketua TP-PKK Kalbar yang juga Duta Thalasemia Kalbar telah memberikan perhatian yang luar biasa. Mulai dari bantuan sarana prasarana hingga obat-obatan untuk anak-anak pengidap thalasemia.

“Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur dan Ibu Ketua TP-PKK selaku Duta Thalasemia yang sangat perhatian kepada para penyandang thalasemia. Di mana dari ruangan untuk transfusi sudah disediakan senyaman mungkin sehingga mereka (penyandang thalasemia) tidak merasa seumur hidup terbebani dengan penyakit ini,” pungkasnya. (Jau)

Comment