Berikan Dukungan Moril dan Materil, Harisson-Windy Sambangi Kediaman Keluarga Penyandang Thalasemia di Kubu Raya

KalbarOnline, Kubu Raya – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson bersama Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar (Kalbar) Windy Prihastari menyambangi keluarga penyandang thalasemia di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Minggu (11/02/2024).

Kedatangan keduanya dalam rangka memberikan dukungan moril dan bantuan kepada keluarga Sugiarto yang memiliki tiga anak thalasemia. Harisson dan Windy pun tampak berbincang akrab dan hangat dalam kesempatan tersebut.

Sejumlah hal dibahas termasuk perkembangan kesehatan anak-anak Sugiarto dan Elegia Ramonah. Yakni Alvin (24 tahun) yang kini sudah bekerja, lalu anak kedua telah meninggal dunia dan anak ketiga Sumantri (18 tahun) yang masih bersekolah kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca Juga :  Edi Kamtono Keliling Tinjau Sejumlah Pekerjaan Pembangunan di Pontianak

Diwawancarai usai kunjungannya, Pj Gubernur Harisson mengungkapkan, kalau kedatangannya tersebut sebagai bentuk perhatian kepada keluarga thalasemia. Apalagi keluarga Sugiarto dan Elegia Ramonah ini memiliki tiga anak yang menyandang thalasemia.

“Ini satu keluarga yang tiga anaknya menderita thalasemia, kita hari ini mengunjungi dan sedikit memberikan perhatian,” ucap Harisson.

Dirinya menyampaikan, bahwa penyandang thalasemia memang perlu terus menerus mendapatkan perhatian semua pihak. Apalagi mereka harus menjalani transfusi darah secara rutin. Meskipun transfusi dan obat-obatan bagi penyandang thalasemia telah ditanggung BPJS. Namun tetap para penyandang thalasemia harus terus diberikan perhatian. Misalnya perihal mendapatkan pekerjaan anak-anak talasemia harus bisa diterima tanpa diskriminasi.

Baca Juga :  Kadiskes Jelaskan Alasan Kalbar Belum Bisa Gelar Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Oleh karenanya, Harisson berharap semua pihak tetap bisa mengakomodir dan menerima anak-anak thalasemia.

“Saya harapkan perusahaan tetap bisa mengakomodir dan menerima anak anak talasemia untuk bekerja tetap harus bisa diterima tanpa diskriminasi sesuai kompetensi yang dimiliki,” tutup Harisson. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment