Edi Ajak Semua Pihak Bergandengan Lawan Kanker

KalbarOnline, Pontianak – Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap momentum ini menjadi sarana untuk bisa lebih mengenal kanker dan bagaimana pencegahannya sehingga masyarakat dapat menerapkan hidup sehat, mendorong pencegahan, deteksi sampai dengan proses pengobatan kanker.

“Masalah kesehatan ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh dokter atau rumah sakit,saja tetapi harus secara keseluruhan lewat kolaborasi berbagai pihak terutama untuk pencegahan dan mengatasi kanker,” ujarnya saat menghadiri talkshow bertema ‘Close The Care Gap’ dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia di Gedung Konferensi Untan, Minggu (19/02/2023).

Edi juga memberikan masukan kepada panitia agar dalam talkshow ini mengundang penderita kanker yang berjuang melawan kanker dan dinyatakan sembuh total. Mereka bisa berbagi pengalaman bagaimana awalnya dinyatakan kanker stadium ke berapa kemudian menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh.

“Kita butuh testimoni dari bersangkutan, apa yang dilakukannya hingga sembuh dari kanker. Lalu juga mereka yang tengah berjuang melawan kanker sehingga ia bisa menyampaikan upayanya dalam menghadapi kanker,” ungkapnya.

Baca Juga :  5 Alasan Perempuan Enggan Berkomitmen, Yakin Mau Menunggu?

Dari pengamatannya, di Indonesia umumnya kanker yang menyerang kaum perempuan adalah kanker rahim atau kanker serviks serta kanker payudara. Sementara kanker yang kerap menyerang kaum laki-laki di antaranya kanker usus, paru-paru dan prostat. Menurutnya penyakit kanker ini harus diketahui dulu penyebab dan bagaimana mengatasinya.

“Sampai saat ini belum ada kesimpulan yang menyatakan kepastian penyebab kanker ini,” imbuh Edi.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerima cenderamata dari Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Kota Pontianak pada peringatan Hari Kanker Sedunia. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerima cenderamata dari Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Kota Pontianak pada peringatan Hari Kanker Sedunia. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)

Kaitan dengan sumber daya manusia, lanjutnya, hal yang paling utama adalah setiap orang harus sehat agar bisa produktif menjalani kehidupan. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen untuk meningkatkan standar kesehatan warganya. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pontianak yang sudah mencapai angka 80,48.

“Tingginya IPM ini menjadi indikator terjadinya kemajuan dalam standar kualitas kehidupan, mulai dari usia harapan hidup, sarana kesehatan, lamanya usia sekolah, daya beli masyarakat dan sebagainya,” paparnya.

Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Cabang Pontianak, Manuel Hutapea menjelaskan, talkshow ini digelar untuk memahami semangat perjuangan penderita kanker. Sebagaimana diketahui, kanker adalah suatu penyakit yang hingga sekarang masih menjadi momok dan tantangan terbesar di seluruh dunia. Kenapa demikian, karena kanker bisa menyebabkan kematian. Kemudian bisa menyebabkan seseorang menjadi terkucilkan atau merasa rendah diri.

Baca Juga :  Edi Sebut Zakat Miliki Dampak Sosial Luar Biasa

Tak hanya itu, lanjutnya, bahkan kanker bisa menyebabkan terjadinya gangguan sosial pada masyarakat, karena orang-orang yang menderita kanker merasa dirinya sudah tidak mampu lagi berbuat apapun bagi masyarakat sekitarnya.

“Hal-hal demikian tidak boleh terjadi dan ini menjadi tantangan bagi kita semua dalam melawan penyakit kanker,” ucapnya.

Oleh sebab itu, POI Kota Pontianak bersama seluruh perkumpulan-perkumpulan onkologi dan kanker di seluruh dunia berkomitmen untuk bergandeng, bersama dalam menggaungkan perlawanan kanker ini semakin hari semakin besar, gelombang gerakan untuk melawan kanker semakin besar.

POI pun mencoba menggelorakan semangat untuk melawan kanker ini, dimulai dari kampus atau dikenal dengan ‘Fighting Cancer Spirit from Goes to Campus’. Ia berpandangan bahwa para mahasiswa adalah orang-orang yang pintar, berpendidikan, intelektual dan milenial. 

“Kalau ingin menggaungkan secara gencar salah satu caranya adalah lewat kaum milenial, tetapi kaum milenial yang berpendidikan dan intelektual, yaitu mahasiswa,” tutupnya. (Jau)

Comment